Timnas Indonesia akan bertanding melawan Argentina dalam FIFA Matchday sore ini di Stadion Utama GBK, Jakarta, Senin (19/6). Meski di lapangan hijau Argentina selama ini jelas unggul jauh dibandingkan Indonesia, apakah ini juga juga berlaku dari sisi kinerja ekonomi dan kesejahteraan penduduk?
Indonesia dan Argentina Masuk G20
Indonesia dan Argentina sebenarnya masuk dalam daftar negara G20 yang sering disebut-sebut sebagai kelompok negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Meski demikian, ukuran ekonomi Argentina sebetulnya tidak termasuk dalam 20 paling besar di dunia berdasarkan data pada 2021.
Sementara itu, ekonomi Indonesia berada di urutan ke 16 sebagai yang terbesar di dunia. Indonesia bahkan masuk dalam urutan ke lima di Asia, di bawah Cina, Jepang, India dan Korea Selatan.
Ekonomi Argentina sebenarnya pernah mengungguli Indonesia. Namun, produk domestik bruto atau PDB Indonesia berhasil menyalip Argentina sejak awal tahun 2000-an dan semakin memperlebar jaraknya sejak satu dekade terakhir.
Berdasarkan data Bank Dunia, nilai PDB harga berlaku Indonesia pada 2021 sebesar US$ 1,19 triliun. Adapun pada periode yang sama, Argentina hanya mencatatkan PDB sebesar US$ 487 miliar atau tak capai separuhnya.
Pendapatan Penduduk Argentina Dua Kali Lipat Indonesia, Tapi Ekonominya Sulit
Meski demikian, pendapatan per kapita Indonesia masih kalah jauh dibandingkan Argentina. Indikator ini biasanya dipakai untuk melihat kesejahteraan penduduk, semakin tinggi PDB per kapita maka semakin tinggi standar hidup masyarakat di negara tersebut.
Nilai PDB per kapita Indonesia pada 2021 hanya sebesar US$ 4.332, tak sampai separuh Argentina US$ 10.636. Meski demikian, Indonesia memiliki tren perbaikan PDB per kapita yang lebih konsisten dibandingkan Argentina.
Ekonomi Argentina sejak lama berada dalam masa sulit karena harga-harga yang melonjak tak terkontrol. Selama bertahun-tahun, negara itu berjuang menghadapi kenaikan harga yang mencapai dua digit dalam setahun.
Inflasi di Argentina bahkan makin parah pada tahun ini. Pada Mei 2023, kenaikan harga tahunan mencapai 114%, kenaikan tahunan tertinggi selama lebih dari tiga dekade terakhir. Inflasi di negara itu telah bertahan di atas 100% selama empat bulan terakhir secara berturut-turut.
Penanganan inflasi di Indonesia harus diakui jauh lebih baik. Inflasi saat ini sudah kembali ke kisaran 4% pada bulan lalu. Ini mengindikasikan tekanan harga yang dipicu oleh kenaikan harga energi akibat perang Rusia-Ukraina mulai mereda. Situasi ini berkebalikan dengan tren inflasi yang masih terus naik di Argentina.
Dengan fundamental ekonomi yang lebih buruk, tak heran mata uang Argentina terus melemah. Dalam lima tahun terakhir, peso Argentina sudah ambles hampir 800% terhadap dolar AS. Sementara itu, rupiah Indonesia hanya melemah sekitar 5%.
Dengan ekonomi yang tak berkinerja baik dan pukulan pandemi, jumlah orang miskin di Argentina masih mencapai 39% dari total penduduk pada semester kedua tahun lalu. Jumlah ini juga jauh di atas Indonesia sebesar 9,6%.
Pertandingan antara timnas Indonesia vs Argentina akan digelar hari ini, Senin (19/6) mulai pukul 19.30 WIB. Adapun hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia tetap tertarik menonton pertandingan Timnas Indonesia melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta meski tanpa kehadiran Lionel Messi. Berikut hasil survei tersebut: