Dolar AS Semakin Ditinggalkan, Transaksi LCT Tembus US$ 4,3 Miliar

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. BI mencatat jumlah pelaku yang menggunakan transaksi LCT melonjak menjadi 2.287 pelaku sepanjang tahun ini.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
21/9/2023, 18.31 WIB

Bank Indonesia menyebut nilai transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) Indonesia mencapai US$ 4,3 miliar hingga Agustus 2023. Jumlah tersebut meningkat 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan telah melampau transaksi sepanjang 2022 sebesar US$ 4,1 miliar.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan LCT mendapatkan respons positif. Hal ini terlihat dari jumlah pelaku yang meningkat pesat. “Dari 2022, hanya 1.742 sekarang mencapai 2.287 pelaku,” kata Destry dalam konferensi pers, Kamis (21/9).

Ia pun mengungkapkan bahwa dari beberapa mitra dagang, Malaysia lah yang menjadi mitra utama LCT. “Malaysia menjadi mitra kita yang utama untuk LCT mencapai 37%, in bound malaysia juga bagus sekali,” kata Destry.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan, transaksi tesebut juga meningkat seiring pertumbuhan turis dari Malaysia yang datang ke Indonesia. Hingga Agustus 2023, terdapat i 168 ribu kunjungan turus dari Malaysia. 

Adapun BI sudah mengimplementasi LCT dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan Cina dan segera menyusul dengan Singapura dan Korea Selatan.

“Turis Malaysia yg datang ke Indonesia itu besar jumlahnya. Mereka melakukan scan QRIS dan transaksinya sudah mencapai 17.150,” kata Fili.

Sementara itu, outbound atau turis Indonesia yang berbelanja menggunakan QRIS di Malaysia tidak terlalu banyak. 

“Turisnya banyak ke Malaysia tapi belanjanya nggak terlalu banyak, lebih banyak Malaysia yang belanja ke kita,” katanya.

Reporter: Zahwa Madjid