Faisal Basri Kritik Wacana Kereta Cepat Dilanjut ke Surabaya

Antaranews.com
Kereta Cepat Boten-Vientiane yang menghubungkan Laos dan Cina.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
17/10/2023, 17.28 WIB

Pemerintah berencana untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB hingga Surabaya, Jawa Timur. Presiden Joko Widodo menilai rencana tersebut akan menumbuhkan titik ekonomi baru di sepanjang Pulau Jawa. 

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri berpendapat, jika pemerintah meneruskan proyek kereta cepat Jakarta Bandung yang sudah ada saat ini hingga ke Surabaya dengan jalur yang sama, maka hal itu tidak layak untuk dilanjutkan.

Pasalnya, jalur kereta cepat yang sudah dibangun saat ini berada di wilayah Selatan Pulau Jawa. Padahal, menurut dia, proyek kereta cepat Jakarta Surabaya idealnya dibangun di jalur utara Pulau Jawa karena melewati beberapa daerah yang secara ekonomi layak atau feasible

“Kalau utara itu ada kota-kota yang secara ekonomis feasible, ada Cirebon, Semarang punya daya beli,” kata Faisal 

Selain itu, jarak garis lurus antara Jakarta-Surabaya sepanjang 663 Km dinilai Faisal sangat ideal untuk jenis kereta cepat.

“Ya sangat superior. Kita kalau ke Surabaya ya setengah hari. Dari sini ke bandara, dari bandara menunggu lagi, kalau macet kacau, dari Surabaya juga jauh ke pusat kota. Jadi ini superior berhenti di Pasar Turi,” kata Faisal.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mencatat kecepatan maksimum KCJB dapat mencapai 385 kilometer (Km) per jam. Namun kecepatan maksimum KCJB dipatok  menjadi 350 Km per jam untuk kenyamanan penumpang.

Berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, waktu tempuh Jakarta-Surabaya menggunakan kereta api saat ini mencapai 10,5 jam. Artinya, waktu tempuh Jakarta-Surabaya akan dipangkas 76% jika menggunakan KCJB. 

Akan tetapi, Jokowi menyampaikan perpanjangan jalur kereta cepat hingga Surabaya tersebut masih dalam tahap studi. Salah satu hal yang ditentukan dalam kajian tersebut adaah penentuan trase jalur kereta cepat.

Reporter: Zahwa Madjid