Rupiah Terancam Melemah Lagi Hari Ini Terdampak Solidnya Data Tenaga Kerja AS

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025).
Penulis: Rahayu Subekti
13/1/2025, 09.17 WIB

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah pada hari ini tidak akan melanjutkan penguatan terhadap dolar AS seperti akhir pekan lalu. Rupiah hari ini diproyeksikan akan melemah terhadap dolar AS karena data tenaga kerja Amerika Serikat yang positif.

“Data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls pad Desember 2024 yang dirilis Jumat malam pekan kemarin, 256 ribu versus 212 ribu. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1% dari sebelumnya 4,2%,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (13/1).

Ariston menjelaskan data tersebut mendukung penguatan dolar AS. Ia menyebut, indeks dolar AS mencetak level tertinggi baru dalam dua tahun di kisaran 109.96 pada akhir pekan lalu dan pagi ini bergerak di kisaran 109,65.

Menurutnya, solidnya data tenaga kerja bisa memicu The Fed menahan diri memangkas suku bunga acuannya lagi. “Sehingga ekspektasi ini mendorong kenaikan dolar AS,”ujar Ariston.  

Dengan ekspektasi tersebut, Ariston memperkirakan peluang pelemahan rupiah hari ini terbuka ke level Rp16.250 per dolar AS. Hal ini dengan potensi support di level Rp 16.150 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.03 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.282 per dolar AS. Level rupiah ini melemah 92 poin atau 0,57% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah hari ini. “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang melonjak tajam setelah data tenaga kerja AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan,” kata Lukman.

Lukman mengatakan, investor juga menantikan data perdagangan Cina siang ini. Lukman memproyeksikan rupiah pada hari ini akan berada pada level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.350 per dolar AS.

Senada dengan Lukman, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana juga melihat peluang pelemahan rupiah hari ini. “Kemungkinan rupiah melemah di level Rp 16.100 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS,” ujar Fikri.

Fikri juga mengakui data tenaga kerja AS sangat mempengaruhi pelemahan rupiah pada hari ini. Sebab data tersebut membuat indeks dolar AS juga terus menguat.




Reporter: Rahayu Subekti