Foto: Starling, Kisah Masyarakat Urban dalam Segelas Kopi Keliling

Adi Maulana Ibrahim|KATADATA
22/1/2020, 06.00 WIB

Ketika menyusuri perkampungan yang cukup padat di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, ada pemandangan unik di sana. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai penjual kopi dan minuman dingin keliling. Mereka kerap disebut Starling atau Starbuck Keliling.

Para pedagang itu menggunakan sepeda untuk menjajakan barangnya. Beragam minuman kemasan tergantung di badan alat transportasi kayuh itu, lengkap dengan termos air panas, penampilan khas mereka ketika melaju di jalan-jalan Jakarta. Selain kopi, mereka menyediakan rokok dan panganan kecil yang lain.

Di tengah menjamurnya kafe kopi di Ibu Kota, kehadiran dan eksistensi mereka menegaskan bahwa kopi dalam sajian panas atau dingin mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Berbeda dengan yang biasa disajikan di sejumlah gerai, harga kopi di starling cukup Rp 3 hingga 7 ribu untuk segelas kopi atau minuman dingin.

Dalam sehari, penghasilan mereka Rp 300 hingga 500 ribu. Agar mendapat penghasilan besar, banyak dari mereka memilih tak pernah berlibur jualan. Mungkin melihat pendapatan cukup besar ini yang membuat usaha tersebut menjadi pilihan banyak orang di Kampung Kwitang. Apalagi, modal yang diperlukan tak perlu besar.