Foto: Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

ANTARA FOTO/Ahmad Rizki Prabu
Penulis: Arief Kamaludin
Editor: Yuliawati
19/9/2019, 15.49 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas di Kalimantan dan Sumatera. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat area terbakar mencapai 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas sepanjang periode Januari-Agustus 2019.

Kebakaran terhebat terjadi di Riau. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan status siaga darurat di provinsi itu. Penetapan ini bertujuan agar proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Bumi Lancang Kuning semakin masif.
 

(Baca: Darurat Kabut Asap Kebakaran Hutan Setiap Tahun)

Setelah penetapan siaga darurat, Jokowi meninjau lokasi lahan terbakar di Desa Merbau, Kabupaten Pelalawan, Riau. Jokowi mempertanyakan lambatnya penanganan kebakaran hutan ini. Apalagi hutan gambut yang terlanjur terbakar akan sulit sekali memadamkannya.

Asap kebakaran menyebabkan kualitas udara memburuk. Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendata kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan, menyentuh kategori bahaya pada Rabu (18/9). Bukan hanya asap yang pekat di Sumatera dan Kalimantan, negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia pun terkena imbasnya.