Tsunami datang tak terduga di kawasan wisata Anyer, Banten, Jawa Barat dan Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12) pukul 21.27 WIB malam. Reruntuhan lereng Gunung Anak Krakatau seluas 64 hektare diduga menjadi penyebab tsunami di Selat Sunda.
Bencana alam menjelang akhir tahun itu membawa duka mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Selasa (25/12) tercatat 430 orang meninggal. Sebanyak 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi.
Selain itu, 924 unit rumah, 73 penginapan, dan 60 warung rusak akibat terjangan tsunami. Kerusakan juga menimpa 434 perahu, 24 kendaraan roda empat, serta 42 kendaraan roda dua.
Hingga saat ini, Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) meminta masyarakat untuk menghindari lokasi pesisir pantai di sekitar Selat Sunda dalam radius 500 meter sampai 1 kilometer.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sebuah mobil terbawa arus tsunami hingga ke tengah persawahan di kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Ardiansyah
Alat berat digunakan untuk membersihkan reruntuhan bangunan yang tersapu tsunami di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Tanaman tumbang akibat hantaman tsunami di kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik pascatsunami Selat Sunda di Jalan Raya Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Spanduk permintaan tolong di lokasi terjadinya bencana tsunami, kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Ardiansyah
Warga pesisir Kota Bandar Lampung mengungsi dan bermalam di Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Lampung, Selasa (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Ardiansyah
Korban tsunami Kabupaten Lampung Selatan menjalani perawatan di ruang bedah di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12/2104).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sebuah mobil terbawa arus tsunami hingga ke tengah sungai di kawasan Carita, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Ardiansyah
Pencarian korban tsunami dengan bantuan anjing pelacak di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Ardiansyah
Keluarga menunggu jenazah korban tsunami di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Drum penjual bensin eceran yang tertinggal di lokasi bencana tsunami di kawasan Carita, Banten, Jawa Barat, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Petugas memeriksa data rekam seismograf pemantau aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Banten, Selasa (25/12/2018).
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Papan petunjuk arah evakuasi bencana tsunami yang ada di kawasan Panimbang, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
ANTARA FOTO/Aurora Rinjani
Para korban yang selamat menjaga harta benda tersisa di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Kapal yang terdampar ke pemukiman penduduk akibat gelombang tsunami di desa Sukamanah, Anyer, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Seorang perempuan tertidur di depan rumah singgah yang tutup pascatsunami di kawasan wisata Pantai Anyer, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Seorang perempuan menunjukkan foto keluarganya yang diduga menjadi korban tsunami saat mendatangi kamar jenazah di RSUD Berkah Pandeglang, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas Basarnas bersama relawan menghadapi akses yang sulit dalam mengevakuasi jenazah korban gelombang tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sebuah patung dinosaurus yang rusak di bibir pantai yang terdampak tsunami, kawasan Cinangka, Serang, Banten, Selasa (25/12/2018).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan mengenai perkembangan jumlah korban tsunami di Anyer, Banten, Jawa Barat (26/12).