Aksi Unjuk Rasa 4 November di Garis Depan

Donang Wahyu|KATADATA
Penulis: Donang Wahyu
5/11/2016, 09.45 WIB

Pada Jumat siang hingga sore, 4 November lalu, kawasan sekitar Monas dan Medan Merdeka seperti menjadi episentrum kegiatan warga Jakarta. Ratusan ribu orang, atau lebih persisnya mungkin sekitar 500 ribu orang, menyesaki semua area di kawasan tersebut.

Mereka menggelar aksi unjuk rasa, yang dimotori oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), untuk menuntut pemerintah agar segera memproses hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, sang gubernur yang kini juga mencalonkan diri kembali tersebut, dianggap telah menistakan agama Islam.

Aksi yang mayoritas diikuti umat dan organisasi massa Islam ini, semula berlangsung damai dari siang hingga sore ini. Kondisi tersebut berhasil membuat tenang hati para pelaku pasar dan investor sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik pada penutupan perdagangan, Jumat sore. Sedangkan mata uang rupiah bergerak stagnan.

Namun, setelah aksi tersebut berakhir pukul 18.00 WIB, malah meletus bentrokan. Sejumlah peserta aksi terlibat baku hantam dan saling lempar dengan aparat keamanan. Gas air mata pun berkali-kali ditembakkan polisi ke arah kerumunan massa.

Akibatnya beberapa orang terluka, baik dari massa demonstran maupun aparat keamanan. Beberapa kendaraan pun hangus terbakar. Aksi unjuk rasa damai itu pun menjadi ternoda.

Reporter: Donang Wahyu