Menjaga Lahan Tak Menua dengan Dana Sawit

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Donang Wahyu
23/4/2016, 09.00 WIB

Agenda utama pembentukan dana pungutan ekspor minyak sawit (CPO) mulai terwujud. Bermodalkan dana tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit memulai program peremajaan atau penanaman kembali (replanting) perkebunan sawit rakyat.

Rabu (20/4) pekan lalu, BPDP menyalurkan dana bantuan tersebut senilai Rp 6,75 miliar kepada 135 petani kelapa sawit di Riau. “Hari ini para petani sudah resmi menerima dana bantuan di rekening masing-masing. Dananya hanya bisa dicairkan sesuai kebutuhan dan jadwal replanting,” kata Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Krisnamurthi.

Secara simbolis, dia melakukan penanaman perdana peremajaan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau. Para petani menerima bantuan dana masing-masing Rp 25 juta. Petani yang dibantu hanya yang mempunyai lahan kurang dari 4 hektare per kepala keluarga.

Bayu menjelaskan, selama tahun ini terdapat tujuh proyek perkebunan sawit di atas lahan seluas 4.200 hektare yang telah siap melakukan program peremajaan. Lokasinya tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Mayoritas berada di Sumatera Selatan dan Riau.

”Diperlukan dukungan dan sinergi semua pemangku kepentingan dalam program peremajaan kebun kelapa sawit,” kata Bayu. Selain menggandeng pemerintah daerah dan petani, program ini tetap membutuhkan dukungan dari pihak perbankan, di samping mitra termasuk perusahaan, perguruan tinggi dan LSM.

Reporter: Arief Kamaludin