Gempa dengan kekuatan lima magnitudo mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (18/9) pagi. Gempa yang terjadi pada pukul 09:41 WIB tersebut berlokasi di darat pada jarak 24 kilometer tenggara Kabupaten Bandung di kedalaman 10 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela. Gempa sempat dirasakan kuat selama tiga hingga lima detik dan membuat panik masyarakat sampai keluar rumah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, sebanyak 4.483 rumah warga terdampak gempa bumi yang melanda Kabupaten Bandung: 534 rumah rusak berat. 476 rumah rusak sedang, 1.105 rumah rusak ringan dan 2.458 rumah terdampak.
Hingga Kamis (19/9) pukul 06.00 WIB, 30 desa dari delapan kecamatan di Kabupaten Bandung terdampak gempa bumi dengan jumlah 21.696 warga penyintas. Sementara itu untuk wilayah Kabupaten Garut, sejumlah 209 jiwa terdampak dari 11 desa di tiga kecamatan dan sedikitnya 204 rumah turut terdampak dengan termasuk lima rumah ibadah.
Gempa bumi ini juga memakan satu satu korban jiwa yaitu seorang anak berusia empat tahun yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan tembok rumah. BPBD Jawa Barat mencatat sebanyak 82 orang mengalami luka-luka.
Pemerintah Kabupaten Bandung pun menetapkan status tanggap darurat akibat gempa bumi bermagnitudo 5.0 ini selama 14 hari yang dimulai dari 18 September sampai 2 Oktober 2024. Sebagai langkah percepatan penanganan darurat didirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan pangan para pengungsi dan pemberian bantuan logistik penunjang berupa paket sembako, pakaian, selimut hingga alat kebersihan.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga membersihkan puing rumah yang runtuh pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga memeriksa rumahnya yang rusak pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga membersihkan puing reruntuhan rumah yang rusak akibat gempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan atas bencana gempa bumi bermagnitudo 5.0 yang mengakibatkan sebanyak 491 rumah warga mengalami kerusakan.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Relawan melihat kondisi masjid yang rusak akibat gempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan atas bencana gempa bumi bermagnitudo 5.0 yang mengakibatkan sebanyak 491 rumah warga mengalami kerusakan.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga mengungsi di tenda pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, sebanyak 450 warga terpaksa mengungsi, 58 orang luka ringan dan 23 lainnya luka berat dari tiga desa yang terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,0.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga mengungsi di tenda pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, sebanyak 450 warga terpaksa mengungsi, 58 orang luka ringan dan 23 lainnya luka berat dari tiga desa yang terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,0.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga berada di ruang perawatan pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, sebanyak 450 warga terpaksa mengungsi, 58 orang luka ringan dan 23 lainnya luka berat dari tiga desa yang terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,0.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (kanan) memberikan arahan kepada pengungsi terdampak gempa bumi di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9/2024). Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan upaya percepatan penanganan darurat dan penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak agar bisa terpenuhi secara maksimal di masa tanggap darurat.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Sejumlah petugas Tagana Kabupaten Bandung menyiapkan makanan di posko dapur umum lokasi terdampak gempa bumi di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9/2024). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mendirikan dapur umum di Kecamatan Kertasari untuk melayani sekitar 2.000 pengungsi dari delapan desa di Kecamatan Kertasari yang terdampak gempa bumi agar dapat terpenuhi kebutuhan pangannya di masa tanggap darurat.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Petugas mengangkut logistik bantuan untuk dibagikan ke warga terdampak gempa bumi di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9/2024). Pemerintah Indonesia melalui BNPB menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 300 juta rupiah kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dan 250 juta untuk Pemerintah Kabupaten Garut serta dukungan logistik dan peralatan penunjang penanganan darurat bencana yang bisa langsung digunakan masyarakat terdampak gempa bumi.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Sejumlah warga mengambil logistik bantuan di tenda pengungsian BNPB lokasi terdampak gempa bumi di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9/2024). Pemerintah Indonesia melalui BNPB menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 300 juta rupiah kepada Pemerintah Kabupaten Bandung dan 250 juta untuk Pemerintah Kabupaten Garut serta dukungan logistik dan peralatan penunjang penanganan darurat bencana yang bisa langsung digunakan masyarakat terdampak gempa bumi.