Indonesia Kekuatan Ekonomi Digital Terbesar di ASEAN

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mampu melahirkan produk internet dengan kualitas kelas dunia, seperti Tokopedia, Go-jek, dan Traveloka.
12 Juli 2019
123rf

Tak cuma itu, lewat supply chain yang jauh lebih efektif, mereka bisa mendapatkan margin yang lebih tinggi sekaligus memberikan harga yang lebih murah kepada pelanggan. Akses keuangan finansial akan lebih terbuka. Sehingga, mereka dapat mengembangkan skala bisnis lebih cepat dengan model teknologi keuangan finansial yang inklusif.

Teknologi berubah dan berkembang begitu pesat. Listrik misalnya. Teknologi ini sudah menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam hidup masyarakat Indonesia. Kita tidak lagi mendengar ada orang yang kehilangan bisnis atau pekerjaan karena listrik.

Namun kita masih mendengar keluhan bahwa internet menjadi ancaman mereka kehilangan bisnis atau pekerjaan. Beberapa tahun dari sekarang, internet akan menjadi seperti listrik, sebuah kebutuhan mendasar dalam hidup masyarakat Indonesia.

Bisnis tidak lagi membedakan offline dengan online. Karena setiap bisnis harus memiliki strategi offline dan online. Demikian juga jargon teknologi terkini, seperti artificial intelligence, satu hari nanti menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia yang tidak terpisahkan.

Saat ini, para petani dan nelayan Indonesia juga menjadi mata rantai piramida paling bawah. Biasanya mereka mendapatkan margin paling kecil dari rantai distribusi yang tidak efisien. Nilai ekonomi dari agribisnis di Indonesia justru dinikmati oleh para tengkulak dan pihak penengah. Padahal mereka tidak memberikan banyak nilai tambah.

Teknologi merupakan harapan untuk pemerataan, serta pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

Selain itu, anak-anak petani dan nelayan umumnya tidak mau mengikuti jejak orang tuanya. Hal ini sangat berbahaya. Alam Indonesia sangat kaya. Negara kita yang berada di lintang khatulistiwa dengan dua musim sangat ramah terhadap agribisnis. Keuntungan ini harus kita maksimalkan.

Sentuhan teknologi adalah kunci untuk membawa petani dan nelayan Indonesia keluar dari lingkaran setan ini. Teknologi merupakan harapan untuk pemerataan, serta pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

Desember 2018, Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana. Nilainya US$ 1,1 miliar lewat babak investasi yang dipimpin SoftBank Vision Fund. Saat memulai Tokopedia 10 tahun lalu, kami ibarat melihat siluet pucuk gunung dari kejauhan. Kami pun berjanji satu hari nanti ingin mendaki hingga ke pucuk gunung tersebut.

Bersama segenap tim Tokopedia, ekspedisi itu kami jalani tanpa lelah. Hari ini, kami berhasil sampai ke dasar gunung tersebut. Bahkan menyentuh gunungnya. Kini, kami memiliki peralatan yang cukup untuk memulai pendakian.

Lewat modal tambahan itu, Tokopedia akan terus berfokus pada pengembangan SDM guna membangun inovasi. Kami ingin menjadi mitra teknologi untuk warung tradisional, toko kelontong, petani, nelayan, dan profesi lainnya yang belum tersentuh teknologi. Ini akan menjadi fokus Tokopedia 10 tahun ke depan.

Mereka adalah para pejuang dan tulang punggung ekonomi Indonesia yang tidak boleh punah karena perkembangan zaman. Pada saatnya, anak petani dan nelayan tetap meneruskan usaha orang tuanya, dan berubah menjadi petani dan nelayan berbasis teknologi. Saat itulah, cita-cita kami sudah satu langkah mendekati kenyataan dalam mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital.

Tidak lama lagi Indonesia genap berusia 100 tahun, Indonesia emas. Saat itu, kita diprediksi menjadi kekuatan ekonomi keempat atau kelima terbesar di dunia. Industri teknologi dalam negeri harus terus dikembangkan secara praktis dan tepat agar menjadi motor utama dan harapan terbesar kita. Ini akan membawa Indonesia melompat, dari negara berkembang menjadi negara maju.

Halaman:

William Tanuwijaya

Pendiri dan CEO Tokopedia. Dinobatkan World Economic Forum tahun 2016 sebagai salah seorang dari 15 pemimpin muda berpengaruh di Asia Pasifik. Visinya mengembangkan usaha digital untuk pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.