Pandemi Covid-19 Memicu Lonjakan Pengguna Platform Kesehatan Digital

Katadata | Joshua Siringoringo
Suci Arumsari Co-Founder & Director Aodokter
Penulis: Safrezi Fitra
26/8/2021, 12.14 WIB

Pandemi Covid-19 dengan cepat telah mengubah perilaku masyarakat, termasuk di dunia kesehatan. Banyak orang beralih kepada layanan konsultasi kesehatan secara digital, seperti telemedicine. Layanan digital menjadi lebih diperlukan dan meningkat penggunaannya.

Layanan kesehatan digital memungkinkan orang tidak harus datang ke rumah sakit untuk konsultasi awal, tapi tetap sudah bisa mendapatkan diagnosa keluhan, sehingga lebih cepat melakukan penangan. Telekonsultasi medis secara digital dianggap lebih cepat, praktis dan biaya yang terjangkau.

Co-Founder dan Direktur Alodokter Suci Arumsari mengatakan saat mendirikan Alodokter pada 2014, masyarakat Indonesia sudah mengenal konsultasi dokter secara online. Tapi, saat itu memang belum banyak yang menggunakan.

Masyarakat mulai masif menggunakan layanan konsultasi dokter digital atau telemedicine sejak terjadinya pandemi Covid-19 tahun lalu. Ini dirasakan oleh platform kesehatan digital Alodokter yang mengalami kenaikan jumlah pengguna di masa pandemi.

“Apalagi sejak pemerintah mendorong masyarakat untuk menjaga jarak dan membatasi kegiatan di luar rumah,” ujarnya dalam wawancara dengan Katadata.co.id, Rabu (18/8). Banyak juga masyarakat yang takut datang langsung ke rumah sakit atau klinik untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kondisi ini mendorong terjadinya pergeseran tren di masyarakat terkait pelayanan kesehatan. Dari yang awalnya harus mendatangi dokter secara fisik saat seseorang memiliki keluhan, beralih memanfaatkan layanan medis secara digital.

Menurut Suci, fitur-fitur digital yang dimiliki Alodokter relevan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Mereka bisa mendapatkan informasi dan juga solusi kesehatan yang tepat. Makanya, sejak adanya pandemi hingga sekarang, lonjakan pengguna itu terjadi di Alodokter hingga 200%.

Bagaimana lonjakan pengguna layanan telemedicine Alodokter dan seperti apa layanan kesehatan digital, berikut petikan wawancara Katadata.co.id dengan Suci:

Berapa pengguna aktif Alodokter saat ini?

Sebagai platform telemedicine saat ini Alodokter sudah memiliki 30 juta pengguna aktif bulanan dan lebih dari 43.000 dokter aktif. Selama pandemi Covid-19 berlangsung, Alodokter juga memberikan layanan informasi dan edukasi bagi masyarakat dengan mengikuti pedoman dari pemerintah.

Dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan pengguna yang signifikan hingga mencapai 200% lebih. Tidak bisa dipungkiri lonjakan ini dipengaruhi tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan digital yang akurat dan dipercaya di masa pandemi dan era digital saat ini.

Program telemedicine pemerintah berpengaruh pada lonjakan pengguna?

Sebenarnya pada April 2020, kami sudah melakukan program dokter pribadi. Alodokter telah mendukung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan program layanan kesehatan berupa pendampingan melalui telekonsultasi dokter pribadi gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Lonjakan pengguna Alodokter sudah mulai terjadi saat itu. Kerja sama telemedicine dengan pemerintah juga menambah lonjakan pengguna Alodokter.

Kerja sama sama telemedicine dengan pemerintah sampai kapan?

Kami siap bekerja sama dengan pemerintah selama masih diperlukan. Program pendampingan dokter pribadi yang sudah dimiliki Alodokter akan terus kami jalankan selama masyarakat masih membutuhkan.

Pemerintah pastinya menjalankan program penurunan Covid-19 dan kami siap membantu jika memang diperlukan. Sampai kapannya, saat ini memang belum ada klausul dalam kerja sama itu. 

Berapa pembayaran dari pemerintah untuk kerja sama program telemedicine?

Program ini merupakan komitmen kami dalam mendukung Pemerintah untuk kita bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Tidak ada pembayaran apapun yang diberikan pemerintah ke Alodokter untuk setiap pasien Covid-19 yang melakukan telekonsultasi dokter pribadi.

Bedanya dokter pribadi dengan program telemedicine pemerintah?

Kalau dokter pribadi di Alodokter hanya konsultasi dengan dokter, tidak adanya pengiriman obat atau obat gratis seperti pada program dari pemerintah. Masyarakat yang memang terbukti memiliki hasil tes PCR Positif Covid-19, bisa langsung menggunakannya, gratis. Ini merupakan layanan penuh dari kami untuk membantu meringankan pasien Covid 19 di Indonesia.

Dari tahun lalu hingga kini, kami sudah melayani lebih dari 30 juta pasien Covid-19 yang telah memanfaatkan layanan dokter pribadi Alodokter. Saat ini ada 1.000 pasien Covid-19 baru yang mendaftar setiap harinya di Alodokter.

Kalau program pemerintah, pasien harus mendapatkan semacam kode voucher atau pemberitahuan dari pemerintah, biasanya menggunakan sms (pesan singkat). Voucher itu bisa mereka gunakan untuk konsultasi dengan dokter pada beberapa platform kesehatan, salah satunya Alodokter, dan tentunya mendapatkan obat gratis sesuai gejalanya.

Pasien yang bukan dari pemerintah juga gratis?

Iya, layanan gratis juga dapat, yaitu dengan pendampingan dokter pribadi selama 2 pekan. Sesuai anjuran WHO, masa pemantauan orang yang terinfeksi virus corona itu dua pekan.

Apa layanan medis yang ditawarkan Alodokter?

Alodokter menyediakan fitur yang dapat mendampingi pasien dalam membuat keputusan yang baik, jangan sampai salah.

Contoh, sebagai langkah awal, pasien dapat membaca konten kesehatan pada fitur artikel Alodokter untuk bisa memahami gambaran dari keluhan yang dialami. Jika ada hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut, pasien tersebut dapat melakukan konsultasi, chat dengan dokter umum ataupun dokter spesialis yang tersedia di aplikasi Alodokter.

Setelah mendapatkan solusi, jika diperlukan tindakan medis, pasien dapat diarahkan untuk membuat konsultasi offline di rumah sakit atau melakukan pengecekan di laboratorium fasilitas pelayanan kesehatan yaitu dengan fitur booking di Alodokter.

Artinya, tetap tidak bisa menggantikan peran dokter secara fisik?

Sebenarnya telemedicine itu bukan pengganti dokter maupun layanan kesehatan, tapi sebagai langkah awal supaya tidak salah dalam mengambil keputusan. Tidak semua jenis penyakit dapat diselesaikan oleh telemedicine.

Selain telemedicine, fitur apa lagi yang dimiliki Alodokter?

Alodokter memiliki fitur proteksi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan. Pasien dapat membeli obat dan kebutuhan kesehatannya di Aloshop. Pasien bisa mendapatkan resep obatnya dalam fitur tersebut.

Pastinya saat ini kami fokus terhadap inovasi untuk pengembangan fitur-fitur ini, agar dapat terus memberikan kemudahan dan keakuratan dalam setiap layanan. Terutama di masa pandemi ini pasti banyak sekali pengembangan yang kami lakukan untuk membantu masyarakat menghadapi masa sulit, seperti booking di rumah sakit.

Sudah berapa rumah sakit yang bergabung dengan Alodokter?

Saat ini kami memiliki kerja sama dengan 1.500-2.000 rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia. Ini juga menjawab permasalahan masyarakat, misalnya ada orang yang butuh ke rumah sakit, tapi dia tidak tahu mau ketemu dokter siapa di rumah sakit itu. Ada juga yang ingin tahu berapa estimasi biaya yang akan di keluarkan untuk berobat di rumah sakit yang dituju. Di fitur booking ini nanti ada penjelasannya.

Apakah lonjakan pengguna menjadi kendala di Alodokter?

Hingga saat ini tidak ada kendala signifikan yang menghambat. Tapi kendala pasti ada, misalkan keterlambatan dokter menjawab. Kami punya prosedur standar dokter menjawab pertanyaan pasien harus kurang dari 2 menit. Mungkin dengan situasi saat ini, ada kendala bisa menjawabnya maksimal itu 3 menit.

Adanya perubahan tren saat ini pasti ada lonjakan pasien yang bertanya. Dalam setiap pertanyaan pasti butuh waktu untuk menjawab. Bayangkan 1.000 pasien menggunakan layanan Alodokter di saat yang bersamaan. Biasanya ada keterlambatan sedikit dalam menjawab, tapi kendala itu tidak signifikan.

Kalau ada dokter yang menjawab lebih dari 3 menit?

Kami lihat situasi dan kondisinya dulu seperti apa. Tapi kami memiliki sistem untuk mengatasi hal ini. Kalau misalkan ada dokter yang terlalu lama menjawab, kami bisa mengetahui dan biasanya kami langsung menegur dokter tersebut. Menanyakan kenapa dan apa alasannya.

Apakah semua dokter di Alodokter bisa langsung menjawab pertanyaan pasien?

Dokter yang bergabung di alodokter itu itu hampir semuanya online. Kami sangat ketat dalam merekrut dokter-dokter yang bergabung di Alodokter.

Setiap dokter harus tahu cara menjawab dengan baik dan bahasa yang mudah dipahami pasien. Selain itu, harus bisa cepat menjawab pertanyaan pasien. Itu semua kami punya prosedur operasional standarnya (SOP).

Kalau kendala dari sisi sistem akibat lonjakan pengguna?

Alhamdulillah sampai saat ini belum terjadi. Karena memang kami selalu mengevaluasi tindakan-tindakan yang dilakukan, baik dari medical dan IT (teknologi informasi).

Dari awal terbentuk, Alodokter selalu mengutamakan teknologi dan keamanan pasien, dari medical excellence yang kami miliki. Pelayanan medis Alodokter harus bisa diandalkan dan dipercaya.

Setiap pengembangan fitur dan juga layanan di Alodokter, diperlukan kerja sama yang baik dari tim medical dan tim IT kami. Misalkan saat kami ingin menambahkan fitur pada layanan chat di aplikasi Alodokter, tim IT akan terus berkonsultasi didampingi tim dokter untuk memastikan pengembangan fitur tersebut berjalan baik.

Dari mana tim IT Alodokter?

Tim IT kami sangat unggul, semuanya dari Indonesia. Saya sangat percaya developer Indonesia itu jauh lebih baik dari negara lain. Terbukti Alodokter menggunakan teknologi kami sendiri yang dapat mendukung layanan yang kami berikan.

Target Alodokter?

Kami selalu mengedepankan agar menjadi super apps kesehatan nomor 1 di Indonesia. Alodokter menyediakan layanan kesehatan secara menyeluruh untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Kami bukan menciptakan jenis bisnis berdasarkan kami, tapi berdasarkan kebutuhan masyarakat.