Nasabah Semakin Percaya IFG Life Bisa Beri Proteksi Maksimal

Jakub Jirsak/123rf
Penulis: Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
21/10/2022, 16.31 WIB

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) berambisi menjadi perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terbaik di Indonesia. Anak usaha dari holding BUMN Indonesia Financial Group (IFG) ini terus memperkuat orientasi model bisnis pada produk asuransi proteksi dan investasi berisiko rendah.

Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja, mengatakan industri asuransi jiwa akan selalu dibutuhkan masyarakat dan mengalami perluasan peran di masa mendatang. Di sinilah IFG Life berperan menghadirkan proteksi fundamental kepada nasabah, dan menumbuhkan customer trust bagi keberlanjutan peran perusahaan asuransi di tengah masyarakat.

“IFG Life akan berfokus pada proteksi produk dan inovasi produk yang dapat meningkatkan nilai bagi nasabah sekaligus IFG Life,” ungkap Harjanto dalam sesi Power Lunch, CNBC Indonesia (24/1).

Berkaitan dengan positioning dan penetrasi IFG Life di tengah ekosistem industri asuransi nasional, Katadata Insight Center (KIC) bekerja sama dengan IFG Life melakukan survei pengalaman penggunaan asuransi IFG Life bertajuk “IFG Life Consumer Behavior Research”.

Survei ini dilakukan kepada 205 pemegang polis nasabah IFG Life di 23 provinsi, dan digelar pada 11-28 April 2022. Metode yang digunakan dalam survei tersebut yakni telesurvei.

Salah satu nasabah IFG Life dan juga ibu rumah tangga dengan inisial “P”, mengetahui bahwa IFG Life merupakan perusahaan asuransi jiwa baru. Sesudah menggunakan produk IFG Life, ia mengakui layanan IFG Life dapat diandalkan. “Saya ingin mencoba, dan ternyata cukup terjangkau dan perlindungannya baik,” ujarnya.

Masih dalam survei itu, secara umum responden mempersepsikan keunggulan IFG Life dibandingkan kompetitor berada di level menengah. Responden beranggapan “Premi” dan “Manfaat” menjadi aspek paling unggul.

Sementara aspek di bawahnya meliputi, merek/reputasi IFG Life, kemudahan proses pembelian, kemudahan melakukan pengaduan jika ada masalah/pertanyaan, jumlah uang pertanggungan, dan terakhir kemudahan proses klaim.

Bergeser ke kepuasan pelanggan, hasil survei KIC menunjukkan mayoritas nasabah merasa puas dengan asuransi jiwa IFG Life. Indikator kepuasan ditunjukkan dengan manfaat yang diterima oleh responden sebesar 71,02 persen. Kemudian sekitar 70,59 persen responden menyatakan premi yang dibayarkan oleh IFG Life sudah memuaskan.

Dari segi critical touch point, sebanyak 62 persen responden paling banyak berhubungan dengan agen IFG Life. Sementara pada touch point lainnya, sebanyak 10,2 persen responden memilih datang ke customer care IFG Life secara langsung. Pada urutan berikutnya, 9,8 persen responden memilih menghubungi call center IFG Life.

Masih dalam survei KIC, sebanyak 78,5 persen responden mengatakan mereka membutuhkan informasi yang dikirimkan secara rutin atau reguler dari IFG Life. Kemudian, untuk jenis informasi yang ingin didapatkan oleh nasabah, sebesar 62,1 responden berpendapat perkembangan saldo atau polis asuransi menjadi topik yang penting untuk didapatkan.

Adapun mengenai keunggulan strategis IFG Life, hasil survei KIC menyimpulkan citra IFG Life masih melekat sebagai asuransi BUMN, di mana hal ini memudahkan perusahaan saat mengenalkan produk kepada publik. Hasil survei itu juga menyebutkan keunggulan IFG Life terletak pada premi yang terjangkau dan kinerja IFG Life yang dinilai sudah cukup baik. 

Sementara itu masih dalam acara yang sama, Harjanto Tanuwidjaja menambahkan saat ini terdapat tiga tantangan pengembangan bisnis asuransi. Ketiga tantangan tersebut di antaranya meliputi upaya mendorong kepercayaan nasabah, perluasan target nasabah, dan pengembangan berbasis digital guna membangun awareness terhadap urgensi asuransi.

IFG Life, kata Harjanto, optimis bahwa di 2022 kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi asuransi akan tumbuh sejalan dengan penetrasi perusahaan di tengah masyarakat. “Kami siap melayani proteksi nasabah baru. Dan kami siap berkolaborasi mengembangkan pengembangan produk dalam bisnis asuransi,” ujarnya (24/1).