PT Aneka Gas Industri Tbk siap membangun pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, setelah resmi menandatangani perjanjian sebagai pemasok gas industri untuk KCC Glass Corporation asal Korea Selatan, yang tengah membangun pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara di KITB.
Sebelumnya, perusahaan telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang pada 6 Oktober 2022 di Semarang. Melalui perjanjian tersebut, AGII akan membangun pabrik baru yang ditargetkan dilaksanakan18-24 bulan ke depan.
“KCC Glass adalah pelanggan pertama kami di KITB,” ujar Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono.
“Pabrik baru ini tidak hanya akan menjadi the leading industrial gas provider untuk tenant KITB, namun juga untuk pelanggan industri maupun pelanggan kesehatan yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya,” katanya.
“Kami telah menyaksikan peningkatan yang pesat tidak hanya dari sisi kebutuhan gas industri, tetapi juga dari sisi kebutuhan gas medis dari wilayah tersebut. Tambahan kapasitas ini akan mendukung kami untuk memenuhi pertumbuhan permintaan, dan pada saat bersamaan juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dikarenakan mengurangi kemungkinan distribusi produk dari Jawa Barat dan Timur,” katanya.
Pabrik baru AGII di KITB akan melayani kebutuhan gas secara pipeline, bulk (gas cair) maupun cylinder. Sektor-sektor yang dilayani akan mencakup manufaktur, infrastruktur, ritel, kesehatan dan barang konsumsi. Perusahaan kini tengah mengevaluasi beberapa sumber pendanaan investasi yang kompetitif untuk mendukung kinerja operasional maupun keuangan selama pembangunan pabrik di KITB.
Sebagai tambahan informasi, beberapa PMA yang telah menjadi tenant kawasan tersebut di antaranya adalah KCC Glass Corporation, Wavin Manufacturing Indonesia, dan beberapa PMDN seperti Jayamas Medika Industri. KITB juga direncanakan menjadi kawasan yang mendukung pengembangan industri mobil listrik nasional.
“Samator akan terus berdedikasi dalam memajukan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rachmat. “Pengembangan Kawasan Industri adalah kunci dalam mendukung agenda hilirisasi industri di Republik Indonesia, dan oleh karena itu kami melihat potensi pertumbuhan yang didorong oleh peningkatan permintaan gas industri akan sangat signifikan.”