PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) melaporkan pemilahan sampah rumah tangga di Perumahan Telaga Kahuripan Bogor telah meningkat hingga 70%. Pencapaian ini juga termasuk pada pencegahan sampah organik mencemari material daur ulang dengan menyediakan tempat sampah kedua dan pengangkutan terpisah.
Laporan ini bagian dari program GIZ Waste Alliance “PREVENT: Creating Value in Plastics through Digital Technology” yang diinisiasi Waste4Change dengan dukungan agensi pembangunan internasional GIZ dan Institusi Pembangunan Berkelanjutan dari Jerman IDOS terkait hasil intervensi dan riset perubahan perilaku pemilahan sampah.
Intervensi yang dimaksud adalah memberikan tempat sampah kedua untuk pemilahan, modifikasi pada mobil pengangkut sampah dengan memberikan sekat, dan menempelkan stiker penanda di tempat sampah bagi warga yang sudah memilah. Adapun, total pendanaan yang diperoleh dari proyek ini mencapai €124.695,20 atau senilai Rp1,8 miliar.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat mengatasi masalah sampah di Indonesia. Contohnya, TPA Galuga Bogor yang menampung sampah dari Perumahan Telaga Kahuripan, baru dapat mengelola sekitar 600 ton sampah setiap hari. Padahal, luas TPA Galuga Bogor mencapai 37,5 hektar. Rendahnya daur ulang sampah di kisaran 0-10% ini menyebabkan kapasitas TPA Galuga semakin terbatas dalam menampung sampah warga setempat.
“Melalui intervensi yang dilakukan, Waste4Change berhasil meningkatkan jumlah material daur ulang secara signifikan. Pencapaian pertama ditandai dengan peningkatan pemilahan sampah yang semula kurang dari 10% menjadi 35%. Peningkatan terus kami upayakan hingga kini mencapai 70%,” ungkap Saka Dwi Hanggara, Campaign Manager Waste4Change sekaligus Project Manager program ini.
Program ini telah berlangsung sejak Agustus 2021 hingga November 2022) yang mencakup sosialisasi pengelolaan sampah kepada warga setempat, melakukan survei perilaku masyarakat dalam menangani sampah mereka, menganalisa hasil survei dan membuat desain intervensi, mendistribusikan waste bin yang mendukung kebiasaan memilah sampah, serta melakukan riset terhadap perubahan perilaku warga dalam hal memilah sampah.
Waste4Change juga berhasil meningkatkan produksi penyerapan daur ulang plastik, serta menghubungkan rantai pasok daur ulang plastik dari rumah tangga hingga produsen plastik secara global melalui teknologi digital.