Flu Burung Merebak Lagi, Kenali Cara Pencegahan dan Mengatasinya

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.
Peternak menyemprotkan disinfektan di kandang ternak ayam miliknya di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (6/3/2023). Peternak mengaku, dalam satu minggu rutin menyemprotkan disinfektan dan memberikan kapur sebagai upaya antisipasi serta pencegahan penyebaran virus flu burung (H5N1) terhadap ternak miliknya.
23/3/2023, 15.06 WIB

Baru-baru ini Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran terkait kejadian luar biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) clade baru 2.3.4.4b. Hal itu dilakukan lantaran wabah tersebut dialami beberapa negara seperti Amerika, Eropa, Tiongkok dan Jepang. 

Setelah terakhir kali dilaporkan pada tahun 2017, kasus flu burung di Indonesia kembali merebak di Kota Cimahi dan wilayah lainnya di Provinsi Jawa Barat, setelah ratusan unggas mati karena virus ini. Oleh karena itu, perlu ada langkah preventif agar kasus tersebut tidak meluas.

Flu burung masih sering terjadi karena virus ini dapat menyebar dengan cepat ke unggas dan dapat bertahan lama di lingkungan yang terkontaminasi. Virus ini juga dapat bermutasi dan berkembang biak di dalam unggas, sehingga mempersulit upaya untuk memeranginya.

Meski risiko infeksi pada manusia masih rendah, virus flu burung tetap berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Karena itu, mari kita ketahui lebih jauh mengenai virus satu ini dan bagaimana cara untuk pencegahan hingga mengatasinya.

Mengenal Apa Itu Flu Burung

Flu burung atau dikenal dengan nama Avian Influenza merupakan penyakit disebabkan oleh virus yang menyerang unggas seperti ayam, itik, dan burung lainnya. Virus ini dapat menyebabkan beragam gejala pada unggas, termasuk sesak napas, diare, dan kematian yang cepat.

Flu burung bisa sangat berbahaya bagi unggas dan menyebabkan kerugian besar dalam industri peternakan. Virus ini juga dapat menular ke manusia, meski hanya pada mereka yang tinggal atau bekerja di dekat peternakan unggas atau orang yang bepergian ke daerah yang terinfeksi.

Beberapa kasus infeksi flu burung pada manusia dapat menyebabkan gejala yang parah, bahkan hingga berakibat fatal. Meski begitu, virus flu burung yang menular ke manusia sangat jarang terjadi dan biasanya dialami mereka dengan riwayat kontak langsung pada unggas yang terinfeksi. 

Gejala flu burung pada manusia dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti demam, batuk, dan sakit kepala, hingga gejala yang lebih serius seperti sesak napas, pneumonia, dan bahkan kematian. Gejala ini muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus flu burung.

Langkah Pencegahan Tertular Virus 

Lantaran bukan penyakit yang bisa dianggap sepele, maka harus ada langkah pencegahan agar tidak tertular flu burung. Berikut ini adalah langkah pencegahannya:

  • Hindari kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau daerah di mana terjadi wabah flu burung pada unggas.
  • Jangan makan daging atau telur unggas yang tidak dimasak dengan sempurna.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air setelah berinteraksi dengan unggas atau lingkungan di mana unggas hidup.
  • Hindari tempat-tempat yang ramai dan berkerumun selama terjadi wabah flu burung pada manusia.
  • Segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala flu burung atau berinteraksi dengan unggas yang terinfeksi.
  • Lakukan vaksinasi unggas dengan vaksin yang tepat untuk mencegah penyebaran virus flu burung pada unggas.
  • Selalu menjaga kebersihan kandang atau tempat tinggal unggas, serta menghindari kontak dengan unggas yang sakit atau mati secara tiba-tiba.

Tindakan pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko terkena flu burung pada manusia. Jika ada indikasi adanya wabah flu burung pada unggas atau manusia, maka penting untuk segera melaporkannya ke instansi kesehatan setempat untuk segera dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Flu Burung pada Manusia

Jika penanganan flu burung dengan membatasi penyebarannya di antara unggas, pencegahan penyebaran virus flu burung ke manusia dengan membatasi kontak langsung unggas yang terinfeksi.  

Langkah tersebut mulai dari menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melaporkan kepada dinas peternakan jika ada kematian unggas yang mendadak dan dalam jumlah banyak di lingkungan setempat, hingga pergi ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala flu burung dan memiliki riwayat kontak erat dengan mereka yang berisiko.

Karena virus ini tidak bisa dianggap enteng, maka penting untuk melengkapi diri dengan proteksi kesehatan. Selain BPJS Kesehatan yang merupakan produk perlindungan kesehatan dari pemerintah, ada juga asuransi kesehatan dari pihak swasta yang bisa dimiliki.  

Dengan asuransi kesehatan akan memberikan ketenangan, rasa aman, dan nyaman saat biaya pengobatan muncul. Pasalnya, ada perlindungan finansial jika mengalami masalah kesehatan, baik berupa sakit atau kecelakaan, seperti dikutip dari laman Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia.

Karena semua manfaatnya itu, maka penting untuk memiliki asuransi kesehatan dari marketplace asuransi tepercaya. Tak hanya diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saja, perusahaan asuransi terbaik juga harus terdaftar di instansi keuangan tersebut. 

Ada banyak perusahaan terdaftar OJK yang bisa dipilih. Untuk itu, penting memilih yang terbaik sebelum memutuskan perusahaan asuransi yang terpercaya.