Asosiasi Indonesia Tionghoa (INTI) dan China-ASEAN Information Harbour Co., Ltd., dengan dukungan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menyelenggarakan pameran Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 pada 24-26 Mei 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Pameran tersebut diselenggarakan untuk menanggapi kebutuhan akan teknologi digital yang menjadi tulang punggung terwujudnya smart city di Tanah Air. 

Ketua Umum INTI Teddy Sugianto mengatakan, pemeran ini diharapkan bisa menjadi faktor pendorong masuknya investasi di Indonesia. Sekaligus, sebagai bentuk komitmen INTI untuk membantu pemulihan dan kebangkitan ekonomi nasional pascapandemi. 

“Kami meyakini bahwa pembangunan smart city akan menjadi tren ke depan di kota-kota di Indonesia,” ujar Teddy di Jakarta, Senin (22/5), dalam keterangan tertulis.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 Ben Yura Rimba mengatakan, program pemerintah untuk mewujudkan 100 smart city membutuhkan upaya-upaya yang inovatif.

Dengan begitu, ia menambahkan, bisa tercipta ekosistem kota yang mampu mengatasi berbagai permasalahan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan komunitas lokal menuju kota cerdas.

“Acara ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengembangan kota cerdas dan IKN (ibu kota negara) bagi para pemangku kepentingan pembangunan smart city untuk berinvestasi di Tanah Air dan membuka peluang bagi para pelaku industri lokal terkait di pasar internasional,” kata Ben.

Ben mengungkapkan, Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 akan menghadirkan berbagai kegiatan, antara lain exhibition and live demo, seminar, penghargaan, investment services, dan solution matching forum

Event ini akan menjadi kalender rutin setiap tahun atau dua tahun sekali. Tentunya, acara ini juga diharapkan dapat menjadi ajang pameran mengenai perkembangan dan inovasi terkini proyek smart city di tingkat nasional,” katanya.

Garibaldi Thohir, Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) mendukung penuh gelaran Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023. Ia berharap, acara ini dapat menjadi sarana bertukar informasi, edukasi, dan promosi serta memberikan peluang untuk mendapatkan mitra terbaik dalam pengembangan smart city di Indonesia. 

Untuk itu, ia menambahkan, KIKT mengundang perusahaan-perusahaan, khususnya asal Tiongkok yang memiliki pengalaman dalam pengembangan teknologi dan inovasi digital berbasis internet yang menjadi backbone dalam pengembangan smart city

“Kami berharap event ini dapat semakin memperkuat kerja sama Indonesia-Tiongkok di bidang teknologi,” katanya.

Dorong Investasi

Sebelumnya, dalam acara peluncuran Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 yang digelar pada Kamis (16/3) di Shangri-La Hotel, Jakarta, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pihaknya akan mengawal kemudahan investasi di Indonesia, termasuk dalam pengembangan smart city

Apalagi, ia melanjutkan, Kementerian Investasi dan BKPM tahun ini ditargetkan mendapat  investasi sebesar Rp1.400 triliun. Investasi sebesar itu nantinya diharapkan akan mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas lima persen. 

“Walaupun secara global pertumbuhannya dibilang resesi, tapi kita tidak pada konteks untuk resesi,” tuturnya.

Kota cerdas atau smart city merupakan pengembangan kota berbasiskan teknologi informasi. Beberapa kota di Indonesia telah mengadopsi dan menerapkan konsep tersebut. 

Untuk mencapai sebutan smart city, kota harus memiliki beberapa indikator, diantaranya, smart development planning, smart green open space, smart transportation, smart waste management, smart water management, smart building, dan smart energy. 

Indikator ini merupakan inovasi dari konsep green city yang digabungkan dengan penggunaan sistem teknologi informasi dan komunikasi pintar. Nantinya indikator ini akan berguna sebagai target perkembangan kota cerdas, termasuk di Indonesia.