Pengamat Dukung Erick Thohir Jatuhkan Sanksi untuk Pelaku Match Fixing

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) dan Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (kanan) berbicara dalam konferensi pers terkait upaya penegakan hukum pada pengaturan skor di sepak bola Tanah Air di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).
28/6/2023, 19.04 WIB

Niat untuk memberangus tindak kecurangan pada dunia sepak bola nasional didukung penuh oleh masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar dunia sepak bola nasional mampu menciptakan sportivitas, bukan sebaliknya.

Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, mendukung langkah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, yang mengancam akan memberikan sanksi berat bagi siapa pun yang terlibat dalam melakukan pengaturan pertandingan (match fixing).

“Siapa pun yang terlibat jangan lagi diberi kesempatan terlihat di sepak bola. Kita enggak butuh orang-orang seperti itu,” ujar Kesit dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (28/6).

Ancaman hukuman ini diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi para mafia bola. “Harus diberikan untuk warning buat pelaku-pelaku lainnya untuk tidak coba-coba melakukannya,” imbuhnya.

Tindakan menghukum pelaku match fixing harus dilengkapi dengan sanksi pidana, tanpa pandang bulu. Termasuk jika ada pengurus PSSI atau pengurus klub yang terlibat. “Ketum PSSI juga harus tegas, jangan hanya sekadar lip service,” ujar Kesit. Ia juga mengimbau agar hukuman untuk pelaku individu maupun organisasi yang terbukti bersalah haruslah selaras.

Sebelumnya, Erick Thohir telah melakukan konferensi pers bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/6). Erick mengancam akan menegakkan sanksi bagi seluruh pelaku match fixing. Sanksi yang disiapkan oleh PSSI adalah hukuman untuk tidak dapat berkecimpung lagi dalam dunia persepakbolaan nasional.

“Sesuai dengan perintah Bapak Presiden (Joko Widodo) dan sejalan dengan FIFA, bahwa kita akan menciptakan iklim sepak bola yang bersih. Dan, kami mendorong PSSI apabila terbukti (bersalah) akan diberikan hukuman seumur hidup kepada wasit, pemain, pemilik, pengurus, bahkan saya sendiri,” tuturnya.

Sementara itu, Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya telah mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Sepak Bola yang telah dibentuk sejak Maret 2023. Satgas ini merupakan gabungan dari kepolisian yang bertugas di Jakarta dan daerah-daerah lainnya.

“Terdapat 15 wilayah yang kami siapkan. Dari sisi penyelenggaraan sepak bola dan satgas, pola pengamanan yang sudah kami standarisasi, tetap bisa berjalan,” ucapnya.