Indonesia Communication Outlook (ICO) 2023 Vol.2 kembali hadir dengan tema Navigating a Political Year: Examining Risks and Opportunities from a Marketing and Communication Perspective. Acara yang diselenggarakan oleh Kalandara Group ini digelar pada Rabu (27/9) di Grand Ballroom Sentral Cawang Hotel, Jakarta.
ICO kali ini menghadirkan panelis dan pembicara yang membahas isu-isu seputar pemasaran politik, media sosial, dan strategi merek pada tahun politik. Acara ini terbagi dalam dua topik diskusi panel, yakni “The Power and Impact of Political Marketing on Social Media and Digital Platforms” dan “Navigating Brand Activities during a Political Year: Challenges and Strategies for Success”.
Fokus diskusi ini terarah pada strategi mengatasi tantangan dan dinamika politik. Tepatnya, pada peran kerja pemasaran dan komunikasi agar dapat berkontribusi menghadapi situasi yang kompleks.
Chief Executive Officer & Co-Founder Kalandara Group Dewi Irma Kusvianty menjelaskan, ICO 2023 Vol.2 memberikan wawasan kepada para pelaku industri komunikasi dan pemasaran untuk menjaga persatuan, demokrasi, dan reputasi bisnis.
“ICO hadir dengan panduan praktis untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun politik. Hal ini diharapkan dapat membantu untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun politik ini dengan lebih efektif,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (28/9).
Menurut Dewi, persatuan dan keberlangsungan demokrasi adalah hal yang harus dijaga. Dalam konteks komunikasi, para komunikator, aktor politik, konsultan komunikasi, serta praktisi di bidang komunikasi, bisnis, dan branding harus bersiap menghadapi tahun politik.
“Kita dapat berusaha mengarahkan komunikasi politik ke arah yang lebih positif dan membangun. Alih-alih memprovokasi perpecahan, mari kita dorong diskusi yang memberi wawasan dan pengetahuan,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, media sosial telah muncul sebagai alat yang sangat berpengaruh dalam membentuk opini publik, terutama ihwal politik. Ia menyoroti krusialnya pemahaman mengenai dampak strategi pemasaran politik pada era digital.
“Pemahaman mendalam tentang ini adalah kunci untuk mengelola peran media sosial dalam politik dengan bijak,” ujarnya.
Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Anggana Bunawan yang juga hadir pada ICO 2023 Vol.2 menegaskan, setiap pelaku usaha, baik melalui brand atau persona yang mewakilinya secara kreatif, harus berhati-hati dalam memanfaatkan momentum tahun politik. Sebab, ada potensi media backlash. Ini menimbulkan situasi krisis yang kontraproduktif bagi keberlanjutan bisnis.
Untuk itu, tahun politik bisa dimanfaatkan secara produktif oleh pegiat komunikasi dalam mendukung peningkatan kualitas konten, atau kemampuan komunikasi para kandidat yang berkontestasi. Di samping itu, sektor periklanan, produk sandang, makanan dan minuman, transportasi, serta industri kreatif berpotensi mendapatkan peningkatan permintaan yang positif.