Sepanjang 2023, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) bertumbuh dengan likuiditas yang cukup di tengah kondisi ekonomi yang menantang, termasuk kenaikan suku bunga hingga 250 basis poin. Tahun lalu adalah waktunya konsolidasi bagi perseroan.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, pihaknya melakukan efisiensi operasional dan bersinergi untuk meningkatkan kinerja perseroan.
“Kita semua berharap pertumbuhan yang baik dapat terus dicatatkan tidak untuk hari ini saja. Bank bjb harus terus tumbuh berkembang dan diwariskan kepada generasi-generasi yang akan datang,” katanya dalam acara Business Review Semester II 2023 dan Executive Workshop 2024, sebagaimana dikutip dari siaran pers pada Kamis (18/1).
Menurutnya, keberlanjutan dapat dimaknai dengan usaha perseroan menjaga pertumbuhan bisnis seraya memperhatikan dampaknya pada lingkungan, sosial, dan ekosistem sekitar.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Indarto Budiwitono menyampaikan, strategi pengembangan bank dalam jangka panjang harus disesuaikan dengan kondisi saat ini yang dinamis.
Pelaku industri keuangan juga harus cermat terhadap potensi risiko dalam menghadapi kondisi geopolitik tahun 2024. Sebab, hal ini dapat berdampak terhadap stabilitas ekonomi, khususnya sektor jasa keuangan.
“Diharapkan kepada lembaga jasa keuangan termasuk bank bjb dapat berkontribusi optimal, sehingga dapat membantu dalam menjaga stabilitas perkonomian,” ujar Indarto.
Pada saat yang sama, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengapresiasi bank bjb atas kontribusinya dalam mendukung pembiayaan usaha, terutama sektor mikro, kecil, dan menengah. Bank bjb juga dinilai telah meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
“Dalam konteks ini, penting untuk merespons dinamika ekonomi secara cepat dan memastikan langkah-langkah strategis yang diambil memiliki dampak positif bagi seluruh masyarakat, khususnya di Jawa Barat,” tuturnya.