Pelaku UMKM optimistis, prospek usahanya pada tahun ini tetap bagus. Penilaian ini terlihat dari hasil Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI yang dilakukan RI Research Institute.
Survei tersebut mencatat, Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM tetap di level tinggi, yakni 128,7. Ini menunjukkan, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, rasa optimis pelaku usaha kembali menguat.
Sejumlah hal memengaruhi, misalnya musim kemarau panjang diperkirakan akan berakhir, awal musim panen raya tanaman bahan makanan di beberapa sentra produksi, serta daya beli masyarakat terjaga baik.
Sejalan dengan bisnis UMKM yang terus ekspansif, secara umum sentimen pebisnis UMKM terhadap perekonomian dan usaha tetap baik. Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) UMKM kuartal IV 2023 di level 117,0 atau sedikit turun dari kuartal sebelumnya 117,4.
Dilihat dari komponen penyusunnya, Indeks Ekspektasi berada di zona optimistis, di level 141,7 atau meningkat dari kuartal sebelumnya. Untuk Indeks Situasi Sekarang menurun ke level 92,3 dan lebih rendah dari kuartal III 2023.
Meskipun demikian, level ISB tetap di atas 100. Angka ini mengindikasikan rasa optimis pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi dan bisnis secara umum, serta prospeknya ke depan tetap tinggi.
Selain itu, pebisnis UMKM memberikan penilaian yang semakin tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya. Hal ini disertai dengan kondisi bisnis UMKM yang tetap ekspansif, serta adanya ekspektasi pebisnis UMKM terhadap prospek perekonomian yang semakin baik.
Aspek tersebut tercermin pada Indeks Kepercayaan Pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) yang naik ke level 134,5 pada kuartal IV 2023. Dan dilihat dari komponen penyusunnya, pebisnis UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram (indeks terkait 153,2), serta menyediakan dan merawat infrastruktur (indeks terkait 148,3).
Sementara itu, penilaian terendah diberikan pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa, tetapi indeksnya tetap di atas 100. Semua komponen penyusun IKP meningkat, dengan kenaikan terbesar terjadi pada komponen yang menyatakan kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram (menguat 7,5 poin), diikuti komponen yang menyatakan kemampuan pemerintah menyediakan dan merawat infrastruktur (menguat 7,3 poin).
Berkaca dari kondisi di atas, sebagai bank yang memiliki core business dari segmen UMKM maka BRI turut menyiratkan optimistis kinerja tahun ini.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan, penyaluran kredit akan tumbuh agresif pada 2024. “Kalau sekarang BRI tumbuh kreditnya 11,2 persen kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024 yakni 11 hingga 12 persen,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (6/2).
Sunarso mengimbuhkan, strategi BRI akan tetap fokus di segmen UMKM, khususnya segmen ultra mikro. Oleh karena itu, Holding Ultra Mikro (UMi) terus dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru.
Seputar Survei UMKM BRI
Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI memiliki sampel lebih dari 7.073 responden UMKM tersebar di semua sektor ekonomi dan di 33 provinsi. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified systematic random sampling, sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha, provinsi dan skala usaha.
Survei ini dilakukan oleh BRI Research Institute pada tanggal 21 Desember 2023 sampai dengan 12 Januari 2024. Wawancara dilakukan melalui telepon dengan pengawasan mutu yang ketat sehingga data yang terkumpul valid dan reliable.
Untuk laporan selengkapnya Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI dapat diakses melalui link https://bri.co.id/indeks-bisnis-umkm .