PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook 2024 yang akan berlangsung pada 7 Maret 2024. Acara ini membahas strategi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah, sehingga membantu pemerataan ekonomi.
BRI Microfinance Outlook 2024 akan mengusung tema “Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth”. Tajuk ihwal inklusi keuangan diangkat sebab sejak 1993 Indonesia berada dalam kelas negara berpendapatan menengah.
Gill & Kharas (2007) menyebut, kondisi ini dapat menjadi jebakan pendapatan menengah. Yaitu, situasi negara yang bertahan dalam kelas pendapatan menengah dalam waktu yang lama sehingga gagal menjadi negara berpendapatan tinggi.
Seminar BRI Microfinance Outlook 2024 terdiri dari dua sesi diskusi, dan akan dihadiri pembicara dari kalangan ahli, profesional, serta pemerintah.
Beberapa narasumber yang dijadwalkan hadir di antaranya Direktur Utama BRI Sunarso, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, dan Deputi Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Amalia Adininggar Widyastuti.
Di samping itu, pakar ekonomi yang bakal hadir di antaranya Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghibi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, serta Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir serta Presiden Joko Widodo pun direncakan hadir [dalam tahap konfirmasi].
Dalam siaran pers pada Senin (26/2), Sunarso mengatakan ada berbagai tantangan dalam aspek pembangunan, salah satunya adalah akselerasi peningkatan inklusi keuangan. Karena peranan krusial inklusi keuangan tersebut, BRI menetapkan visi untuk menjadi grup perbankan paling berharga di Asia Tenggara dan juara inklusi keuangan tahun 2025.
Melalui visi ini, BRI sebagai grup perbankan berupaya menjadi institusi yang memperluas nilai ekonomi dan sosial masyarakat, serta berkontribusi terhadap lingkungan.
“Salah satu visi champion of financial inclusion ini dimiliki BRI karena perusahaan memandang pentingnya peningkatan inklusi keuangan dilakukan, agar kesejahteraan masyarakat terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dapat meningkat dalam hitungan tahun,” ujar Sunarso.