Starbucks Raib Dari Daftar Boikot, Begini Penjelasannya

Katadata
Starbucks Pike Place
29/7/2024, 15.16 WIB

Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi Indonesia (Gerakan BDS Indonesia) merilis pembaruan daftar target boikot pada Kamis (18/7) lalu.

Daftar target boikot sendiri telah lama dibuat Gerakan DBS sebagai upaya mengecam serangan Israel terhadap Palestina.

Dalam daftar terbaru, perubahan signifikan yang terjadi adalah hilangnya nama Starbucks, padahal sebelumnya gerai kopi asal Amerika Serikat tersebut dianggap salah satu sasaran boikot.

Gerakan BDS Indonesia sendiri membagi target boikot ke dalam tiga kategori, antara lain “Super Jahat”, “Tinggalkan” dan “Gausah Beli Dulu Deh”.

Perlu diketahui bahwa daftar nama perusahaan yang tercantum dalam target boikot terbaru berjumlah lebih sedikit.

Dalam utas di platform media sosial X, Gerakan BDS Indonesia menjelaskan bahwa daftar target boikot yang dirilis merupakan hasil kajian tim riset internal terhadap brand yang berasal, diduga, atau dianggap mendukung atau terafiliasi dengan Israel.

"List yang kami buat berisi brand target yang memiliki kontribusi yang besar dalam memajukan perekonomian penjajah. Kami selalu mempertimbangkan beberapa aspek lainnya juga sehingga brand yang masuk list lebih mudah untuk diboikot masyarakat luas," tulis Gerakan BDS Indonesia dalam utasnya, (18/7).

Terkait nama yang menghilang dari daftar, Gerakan BDS Indonesia memberikan penjelasan.

"Ada beberapa brand lain yang memiliki keterlibatan lebih besar dalam mendukung penjajah dan lebih urgen untuk diboikot. Hal itu membutuhkan perhatian dan fokus lebih lanjut dari tim riset kami," lanjut Gerakan BDS Indonesia dalam penjelasannya.

Pernyataan Resmi Starbucks

Melalui laman resminya, Starbucks Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah dan/atau militer Israel dengan cara apa pun.

Starbucks juga menegaskan bahwa mereka menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

“Meskipun pernyataan yang tidak benar tersebar melalui media sosial, kami tidak memiliki agenda politik. Kami tidak menggunakan keuntungan kami untuk mendanai operasi pemerintah atau militer di mana pun – dan tidak pernah melakukannya,” tulis Starbucks dalam laman resmi mereka.

Sebelumnya pada Mei 2024 The Starbucks Foundation bersama PT Sari Coffee Indonesia selaku pemegang lisensi Starbucks menyalurkan donasi bersama sebesar Rp5 miliar kepada World Central Kitchen agar organisasi nirlaba ini dapat menyediakan lebih dari 100.000 makanan untuk masyarakat di Gaza.

Donasi tersebut merupakan lanjutan dari donasi sebelumnya sebesar USD 3 juta yang juga diberikan kepada World Central Kitchen pada awal 2024.

Starbucks mengatakan untuk menanggapi krisis yang semakin meluas di Gaza, pihaknya memperluas dukungan kepada World Central Kitchen.

“Kami menegaskan kembali kecaman kami terhadap kekerasan terhadap semua orang yang tidak bersalah,” ujar pemimpin PT Sari Coffee Indonesia Anthony McEvoy dalam pernyataan tertulis yang dimuat di laman resmi Starbucks Indonesia.

Ia menambahkan bahwa dukungan tersebut merupakan wujud komitmen Starbucks untuk memperkuat kemanusiaan.