Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (NRE) kembali mencatatkan prestasi dengan meraih Gold Rating dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024, yang diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) serta Institute Certified Sustainability Practitioners (ICSP) di Jakarta (21/11/2024).
VP Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengatakan, pentingnya keberlanjutan sebagai landasan utama dalam menjalankan bisnis masa depan. Menurutnya, laporan keberlanjutan yang disusun oleh Pertamina NRE dinilai sangat baik oleh panel juri, dan menghantarkan PNRE meraih Gold Rating.
“Asia Sustainability Reporting Rating 2024 ini menjadi ajang bagi perusahaan untuk mengedepankan transparansi dan akuntabilitas sehingga tetap menjaga dan menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan dan juga ramah lingkungan,” ujar Dicky dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (4/12).
Dengan capaian Gold Rating ini, Pertamina NRE menunjukkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menerapkan praktik-praktik bisnis yang transparan, akuntabel, serta ramah lingkungan. Penghargaan ini juga menjadi refleksi dari upaya Pertamina NRE untuk terus berinovasi dan memimpin dalam bidang energi terbarukan di Indonesia dan Asia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Perseroan mendorong Pertamina Group untuk menerapkan prinsip Keterbukaan informasi publik, termasuk transparansi pada sustainability program sebagai wujud keberlanjutan yang berdampak kebermanfaatan bagi negara dan masyarakat.
ASRRAT 2024 mengusung tema “Enhanced Transparency and Accountability for Sustainable Business” yang menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam menyusun laporan keberlanjutan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Asia agar menyusun laporan keberlanjutan yang berkualitas, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Bambang Susantono, Ketua Juri ASRRAT 2024, menyampaikan bahwa penghargaan ini lebih dari sekadar pencapaian perusahaan, tetapi juga sebagai dorongan bagi pelaku usaha untuk mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.
“Laporan keberlanjutan yang baik mencerminkan integritas perusahaan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Ini bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan kita semua,” katanya.
Sebanyak 70 organisasi yang terdiri dari perusahaan swasta, publik, hingga institusi pendidikan tinggi dari berbagai sektor di Asia ikut serta dalam ajang ini. Evaluasi dilakukan secara independen dengan menggunakan standar internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI) serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjadikan ajang ini semakin kredibel dan kompetitif.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.