Tepat pukul 18.46 WIB pada Minggu (5/8) gempa telah mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat. Getarannya terasa hingga Sumbawa dan Bali. Lindu kali ini memiliki kekuatan 7 skala Richter dan menimbulkan tsunami kecil di pesisir Lombok Utara. Usai sejumlah gempa susulan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geogfisika (BMKG) menarik peringatan tsunami pada pukul 20.25.
Dalam gempa kali ini, korban tewas mencapai 105 orang dan 236 lainnya terluka. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kemungkinan jumlah korban bertambah mengingat proses evakuasi masih terus berlangsung.
(Baca : Puluhan Orang Meninggal dan Ribuan Mengungsi Akibat Gempa Lombok)
Selain menimbulkan korban jiwa, ribuan bangunan rumah hancur dan rusak. Sementara itu tiga jembatan terputus. Ribuan turis terjebak di tiga Gili, yakni Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno dan dievakuasi dengan sembilan kapal. Untuk menolong korban dan memperlancar proses evakuasi, TNI Angkatan Laut menurukan rumah sakit terapung. Selain itu BPNB telah mengirimkan bantuan 21 ton logistik dan peralatan.
Gempa ini merupakan gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya berkekuatan magnitudo 6,4 SR yang terjadi pada Minggu (29/7). Diperkirakan hingga kini ada 20.000 pengungsi akibat dua gempa kali ini.
(Baca : Ratusan Turis 'Terjebak' di Lombok, Proses Evakuasi Terus Berjalan)