Intensifikasi menjadi perkebunan kelapa sawit rakyat berpotensi menjadi solusi kebutuhan CPO nasional. Pemerintah menargetkan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebesar 60 juta ton pada 2045. Kajian dari WRI Indonesia menyebutkan, target produksi tersebut berisiko menyebabkan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 6,1 juta hektare (ha) jika praktik pemanfaatan lahan masih dilakukan secara konvensional.
Perkebunan sawit rakyat bisa menjadi sasaran untuk intensifikasi. Luasnya mencapai 40 persen dari total lahan sawit nasional, namun produktivitasnya masih 50 persen lebih rendah dari perkebunan swasta. Ini menunjukkan besarnya potensi dari perkebunan sawit rakyat.
Berdasarkan perhitungan WRI Indonesia, melalui intensifikasi, perkebunan rakyat diproyeksikan mampu memasok 71 persen kebutuhan CPO saat ini. Selain itu, terdapat potensi hampir 500 ribu ha kebun sawit rakyat yang produktivitasnya rendah namun berada di area yang kondisi biofisiknya sesuai untuk budi daya kelapa sawit.