Sertifikasi petani swadaya memastikan diterapkannya prinsip berkelanjutan dalam budidaya kelapa sawit. Beragam manfaat akan diterima ketika petani menerapkan prinsip berkelanjutan dalam proses berkebunnya.
Bagi petani secara langsung, proses sertifikasi yang mengharuskan petani menerapkan standar berkelanjutan berkontribusi pada peningkatan kapasitas mereka. Dengan begitu, petani bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil kebun. Petani juga mendapat akses kemitraan dengan pabrik, sehingga mendapat harga jual yang adil.
Bagi lingkungan, sertifikasi berdampak pada dilindunginya lahan gambut dan hutan alam. Juga termasuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi deforestasi. Tidak ketinggalan, praktik berkelanjutan akan menjaga habitat di area dengan nilai konservasi tinggi.
Dari sisi sosial dan ekonomi, sertifikasi mendorong adanya investasi hijau dan membuka peluang adanya penambahan nilai sebanyak Rp 130 triliun jika mitigasi iklim diterapkan. Selain itu juga memastikan keterbukaan dan keterlacakan komoditas, serta mencegah konflik lahan.
Dari segala manfaat sertifikasi tersebut, masih ada sederet pekerjaan rumah yang perlu dibenahi untuk benar-benar menerapkan sawit rakyat berkelanjutan. Mulai dari penataan legalitas, alokasi dana kesejahteraan bagi petani swadaya dari pemerintah, integrasi sistem sertifikasi dengan kebijakan pembangunan daerah, juga skema insentif fiskal kelapa sawit bagi daerah penghasil.