Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi. Oleh sebab itu, gelaran Program Kartu Prakerja akan membantu Indonesia memafaatkan kondisi tersebut dengan peningkatan kompetensi angkatan kerja.
Saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, kontribusi angkatan kerja di Indonesia didominasi oleh dua kelompok. Pertama, kelompok angkatan kerja usia 24-39 tahun dengan kontribusi sebesar 37,37 persen. Kedua, kelompok angkatan kerja usia 34-52 tahun dengan kontribusi mencapai 34,52 persen.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan bahwa pada tahun 2030-2040, penduduk usia produktif akan mencapai 64 persen atau 300 juta jiwa. Dengan demikian, Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan melebihi jumlah penduduk usia nonproduktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Dalam lingkup yang lebih luas, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemerintah. Antara lain, penyediaan akses pendidikan yang merata, pemerataan lapangan kerja, antisipasi middle income trap, pencegahan stunting, serta peningkatan layanan kesehatan.
Meski begitu, pemerintah telah meluncurkan Program Kartu Prakerja yang berdampak positif terhadap kondisi ketenagakerjaan di Tanah Air. Program tersebut meningkatkan keterampilan pekerja melalui skilling, upskilling, dan reskilling. Selain itu, terbangun pula kesadaran tentang kewirausahaan pada angkatan kerja yang mengikuti program tersebut.