Mencermati Niat, Hukum, dan Tata Cara Puasa Daud

iStock
Ilustrasi, buka puasa.
Editor: Agung
20/4/2023, 07.00 WIB

Ada berbagai macam ibadah yang bisa dilakukan umat Muslim, baik termasuk ibadah sunnah. Salah satunya yaitu puasa Daud yang merupakan puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Daud AS sepanjang hidupnya. Puasa tersebut diamalkannya dengan sehari berbuka dan sehari berpuasa atau selang-seling.

Rasulullah SAW juga pernah menyebut bahwa puasa Daud merupakan salah satu puasa yang utama. Berikut bunyi haditsnya,

لاَ صَوْمَ فَوْقَ صَوْمِ دَاوُدَ ، شَطْرَ الدَّهْرِ ، صِيَامُ يَوْمٍ ، وَإِفْطَارُ يَوْمٍ

Artinya, "... Puasalah sehari dan berbukalah sehari, karena yang demikian itu adalah seutama-utamanya puasa. Itulah puasa saudaraku Daud AS." (HR Bukhari dan Muslim)

Bila ingin melaksanakan puasa sunnah ini, umat Muslim perlu mengetahui beberapa hal terlebih dahulu termasuk tata caranya. Simak ulasannya di bawah ini.

Tata Cara Puasa Daud (iStock)

Hukum dan Waktu Pelaksanaan Puasa Daud

Hukum melaksanakan puasa Daud adalah sunnah. Itu berarti,  jika dikerjakan maka orang tersebut akan mendapatkan pahala namun jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa.

Dikutip dari buku “Hebatnya Puasa Daud” karya KH Hendra Zainuddin, menjelaskan bahwa puasa Daud tergolong berat, karena dikerjakan secara berkelanjutan dan terus menerus hanya dibatasi jeda satu hari, yang menurut peraturan sunnahnya untuk tidak berpuasa. Jadi puasa ini dilakukan berselang satu hari.

Sama seperti puasa pada umumnya, puasa dau dilaksanakan mulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Selama rentang waktu tersebut, seseorang yang menjalankan puasa Daud harus mencegah dari perkara-perkara yang membatalkan puasa.

Puasa Daud dikerjakan selang-selang seling. Sehari puasa, seharinya lagi tidak. Adapaun pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari yang diharamkan untuk puasa.

Mengutip NU Online, hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa antara lain pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal), hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), separuh terakhir dari bulan Sya’ban, dan hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan rukyatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).

Niat Puasa Daud

Berikut ini niat puasa Daud beserta artinya yang bisa dilafalkan bagi umat Muslim yang ingin melaksanakannya

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shouma daawuda sunnatan lillaahi ta’aalaa.”

Artinya:

“Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Puasa Daud

Pada dasarnya, tata cara puasa Daud sebenarnya sama dengan puasa lain pada umumnya, baik puasa wajib maupun sunah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini tata cara dalam menjalankan puasa Daud.

1. Membaca Niat

Tata cara pertama adalah membaca niat yang sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum fajar terbit. 

Namun karena puasa Daud merupakan puasa sunnah, maka tidak masalah jika ingin membaca niat di pagi hari selama belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang akan membatalkan puasa

2. Makan Sahur

Sama seperti puasa lainnya, Anda juga perlu makan sahur untuk mengisi energi agar kuat berpuasa hingga waktu berbuka. Makan sahur sendiri juga merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan.

Namun jika Anda tidak melakukannya karena alasan tertentu, seperti terlambat bangun dan waktu sahur habis, maka puasa Anda tetap dianggap sah. 

Tata Cara Puasa Daud (Unsplash)

3. Menahan Diri dari Sesuatu yang Membatalkan

Selama berpuasa, Anda harus menahan diri dari segala sesuatu yang menjurus kepada batalnya puasa, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan hal-hal lainnya yang bisa membatalkan puasa. 

Hal ini harus dilakukan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. 

Selain hal-hal di atas, Anda juga harus menahan diri dari hal yang membatalkan puasa atau mengharapkan puasa, seperti berdusta, berghibah, dan segala bentuk kemaksiatan.

Bila hal-hal tersebut dilakukan selama berpuasa, maka Anda hanya akan merasakan lapar dan haus saja, dan tidak mendapatkan pahala puasa. 

4. Berbuka

Waktu berbuka puasa Daud sama dengan puasa pada umumnya, yaitu ketika matahari terbenam. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunnah puasa yang juga baik untuk tubuh karena dapat mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. 

Keutamaan Puasa Daud

Puasa Daud merupakan puasa yang paling dicintai oleh Allah SWT sehingga memiliki banyak keutamaan bagi orang yang melaksanakannya. Berikut ini beberapa diantaranya

1. Amalan yang Sangat Disukai Allah

Puasa Daud merupakan ibadah puasa sunnah yang paling disukai oleh Allah SWT. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:

an ahb alsyam al allh syam daod oahb alsla al allh sla daod aalyh alslam kan ynam nsf allyl oykom thlthh oynaman ahb alsyam al allh syam daod oahb alsla al allh sla daod aalyh alslam kan ynam nsf allyl oykom thlthh oynam sdsh okan ysom yoma oyftr yoma

Artinya, “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di tengah malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya”.

2. Puasa Sunnah yang Paling Utama

Puasa yang paling utama adalah puasa Daud. Dalam HR an-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi "afdl alsyam syam daod aalyh alslam kan ysom yoma oyftr yoma".

Artinya, “Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Daud ‘alaihissalam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari”.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa orang yang berpuasa setiap hari tidak akan merasa begitu berat karena sudah terbiasa setiap harinya, sedangkan puasa Daud dilakukan selang-seling sehingga syahwat akan naik turun dan kondisi tubuh tidak stabil karena satu hari puasa dan satu hari tidak (Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir, juz 1, hal. 171).

Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya, puasa ini tergolong sulit dilaksanakan. Rasulullah bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصَّوْمِ صَوْمُ أَخِي دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا وَلَا يَفِرُّ إِذَا لَاقَى قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَأَبُو الْعَبَّاسِ هُوَ الشَّاعِرُ الْمَكِّيُّ الْأَعْمَى وَاسْمُهُ السَّائِبُ بْنُ فَرُّوحَ قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَفْضَلُ الصَّيَامِ أَنْ تَصُومَ يَوْمًا وَتُفْطِرَ يَوْمًا وَيُقَالُ هَذَا هُوَ أَشَدُّ الصِّيَامِ.

Artinya: Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik puasa adalah puasa Daud. Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Tidak lari ketika bertemu musuh." Abu 'Isa berkata; "Ini adalah hadits hasan shahih. Abu Al-Abbas ialah penyair Makkah yang buta, namanya As Sa'ib bin Farrukh." Sebagian ulama mengatakan: "Sebaik-baik puasa adalah kamu berpuasa sehari dan berbuka sehari. Ada yang berpendapat bahwa itu adalah puasa yang paling berat." (HR. Tirmidz

3. Seperti Berpuasa Setengah Tahun

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada puasa yang lebih afdal dari puasa Daud". Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).