Berapa Hari Puasa Syawal? Begini penjelasannya Secara lengkap

unplash
Ilustrasi Puasa Syawal
Penulis: Tifani
Editor: Intan
26/4/2023, 13.19 WIB

Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunnah yang dilakukan di bulan Syawal. Anjuran melaksanakan ibadah sunnah puasa Syawal tertuang dalam hadits Rasulullah SAW.

Dikutip dari laman Nu.or.id, keutamaan mengerjakan puasa Syawal setelah bulan Ramadan disampaikan Abu Ayyub Al-Anshari RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh," (HR Muslim). 

Berapa Hari Puasa Syawal ?

Ilustrasi Puasa Ramadhan (Pexels)

Lantas bagaimana ketentuan waktu melakukan puasa Syawal? Rasulullah SAW bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)

Maka dari hadits tersebut diketahui bahwa puasa Syawal yang dianjurkan adalah sebanyak 6 hari. Adapun perhitungan pahala puasa satu tahun itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al-An'am atau 160.

مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَاۖ

Artinya: "Barang Siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS. Al-An'am [6]: 160)

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap satu amal kebaikan akan mendapat balasan sepuluh kali lipat. Mengacu pada penjelasan tersebut, jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadan dikali 10 sama dengan 10 bulan.

Kemudian enam hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan dua bulan. Dapat Disimpulkan, 10 bulan ditambah dua bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.

Puasa Syawal enam hari sebaiknya dilakukan tepat setelah Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. Namun, jika hendak berpuasa diluar tanggal tersebut atau melakukan puasa syawal tidak berurutan, Anda tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seperti puasa wajib setahun penuh.

Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nazar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunnah Syawal, seperti yang disampaikan Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut:

وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر

Artinya: "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Namun yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)," (Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'alâ Syarhil 'Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).

Tata Cara dan Niat Puasa Syawal 

SHALAT JUMAT TERAKHIR BULAN RAMADHAN 1444 HIJRIAH (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/YU)

Setelah mengetahui jumlah hari puasa syawal, hal lain yang perlu diketahui adalah tata cara dan niat pelaksanaannya. Berikut tata cara dan niat puasa Syawal:

  • Lebih Diutamakan Sehari setelah Idul Fitri

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti', 6: 465).

Meskipun lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tetap dibolehkan mengakhirkannya asalkan masih di bulan Syawal.

  • Lebih Utama Dilakukan Berurutan

Puasa Syawal lebih utama untuk dilakukan 6 hari secara berurutan. Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti', 6: 465).

Meski demikian, juga dibolehkan melaksanakannya secara tidak berurutan, tidak terlewat dari bulan Syawal.

  • Utamakan Puasa Qadha

Hukum puasa Syawal adalah puasa sunnah, sementara puasa qadha adalah wajib. Sehingga lebih utama untuk menjalankan puasa qadha dibandingkan Syawal.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata:

"Siapa yang mempunyai kewajiban qodho' puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho'nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho' itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma'arif, hal. 391).

Ia juga menjelaskan bahwa:

"Siapa yang memulai qodho' puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho'nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho' puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho' itu dilakukan." (Lathoiful Ma'arif, hal. 392).

  • Boleh Dilaksanakan pada Hari Sabtu-Minggu

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan: "Ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum'at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum'at, maka tidaklah makruh." (Al Majmu' Syarh Al Muhaddzab, 6: 309).

Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jum'at karena bertepatan dengan kebiasaan. Adapun berpuasa Syawal pada hari Sabtu juga masih dibolehkan sebagaimana puasa lainnya yang memiliki sebab masih dibolehkan dilakukan pada hari Sabtu seperti halnya puasa Arafah yang jatuh pada hari Sabtu.