Mengenai cara berkembang biak semut, perlu diketahui bahwa tahapannya melalui metamorfosis sempurna. Proses reproduksi semut melalui cara unik karena ada beberapa jenis sesuai kastanya dan memiliki peran berbeda dalam proses berkembang biak.
Semut termasuk serangga ovivar yaitu berkembang biak dengan cara bertelur. Metamorfosis semut tergolong sempurna karena melalui tahapan yang lengkap, dimulai dari telur, larva, pupa hingga jadi semut dewasa.
Melansir dari Aag.co.id, ratu semut bisa bertelur hingga 1.500 per hari yang disimpan dalam sarang dengan suhu optimal. Telur semut biasanya akan menetas dalam waktu 7-14 hari sebelum menjadi larva. Setelah itu, larva membutuhkan waktu 6-12 hari.
Cara Berkembang Biak Semut
Semut berkembang biak secara ovipar atau bertelur. Namun prosesnya cukup rumit. Koloni semut sendiri terdiri dari 3 golongan yaitu pejantan, ratu dan pekerja. Proses pengembangan sel telur dilakukan oleh ratu semut.
Dalam cara berkembang biak semut, pejantan hanya bertugas kawin dengan ratu semut. Mereka melakukan tugasnya dengan memasukan kantong sperma ke dalam saluran reproduksi ratu semut. Selanjutnya sperma tersebut akan disimpan ke dalam organ bernama spermathecal.
Sperma pejantan bisa hidup dalam jangka waktu lama sampai bisa membuahi telur. Dalam proses perkembangbiakan, ratu semut akan terus bertelur meski tidak mengulangi proses kawin. Namun semut pejantan akan mati setelah kawin.
Telur yang dihasilkan semut akan menghasilkan golongan berbeda mengacu pada pembuahannya. Telur yang dibuahi menghasilkan semut betina yang kelak jadi ratu dan bisa bereproduksi. Adapun telur yang tidak dibuahi menjadi semut bersayap yang akan jadi pejantan.
Selain itu, ratu semut akan mengeluarkan zat kimia untuk menahan pertumbuhan sayap dan perkembangan ovarium pada sebagian semut betina untuk dijadikan pekerja. Tampak sulit bagi semut betina untuk bertahan setelah kawin hingga bertelur.
Sebagian besar semut akan dimakan oleh predator seperti katak, lebah, laba-laba dan burung. Jika ratu semut bertahan, ia akan mencari sarang untuk bertelur. Setelah itu, telur semut akan jadi semut dewasa setelah 40-60 hari.
Telur semut yang menetas akan jadi larva dan dirawat oleh induknya. Kemudian, larva akan berubah jadi pupa dan dijaga hingga jadi semut dewasa.
Bagaimana Semut Bisa Menjadi Ratu Semut?
Ternyata urusan takhta bukan hanya milik manusia saja, untuk menjadi penguasa dalam dunia semut tetap ada aturannya. Untuk menjadi ratu, semut pelompat India (harpegnathos saltator) harus melakukan pertandingan atena selama 6 bulan.
Mengutip dari Live Science, semut betina yang menang akan memperbesar ovarium dan mengecilkan otak hingga tiga perempat dari ukuran aslinya. Namun jika semut gagal, ia akan kembali jadi pekerja, mengecilkan ovarium, menumbuhkan otak dan melanjutkan tugas sebelumnya.
Ratu semut bertanggung jawab untuk bertelur dan para pekerja melindungi koloni, memelihara larva serta berburu makanan. Sebagian besar koloni semut biasanya perlahan mati dan membuat koloni tersendiri.
Ketika ratu semut pelompat India mati, separuh betina di koloni itu akan mengikuti turnamen duel dengan antena mereka selama satu bulan. Para pekerja betina yang mampu mengaktifkan ovarium sambil mengirimkan dan menerima tusukan antena konstan dipilih jadi ratu berikutnya.
Ketika ritual selesai, ratu semut baru yang berjaya akan melepaskan feromon untuk mengingatkan sesama semut pada statusnya. Sementara itu, ratu baru akan mengalami perubahan radikal yaitu pembengkakan ovarium hingga lima kali ukuran aslinya dan otak menyusut 25%.
Tips agar Semut Rangrang Cepat Berkembang Biak
Untuk budidaya agar semut rangrang cepat berkembang biak perhatikan beberapa hal ini:
- Media untuk ternak semut rangrang harus bisa mengadopsi minimal 75% dari keadaan sarang semut di alam bebas
- Bibit yang diternakan haruslah unggul
- Perawatan perlu dilakukan dengan tepat untuk memicu perkembangan semut rangrang
- Area ternak semut rangrang harus terjaga kestabilannya seperti suhu, udara, cahaya dan lainnya
Cara berkembang biak semut melalui metamorfosis sempurna dimulai dari telur, larva, pupa lalu semut dewasa. Perkembangbiakan semut dilakukan oleh ratu semut. Telur tersebut akan dibawa oleh semut pekerja untuk ditempatkan dalam sarang, dirawat dan diberi makan.
Manfaat Semut Rangrang
Banyak orang belum menyadari, bahwa semut rangrang atau yang biasa disebut kroto memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat semut rangrang.
1. Bio-kontrol Tanaman Buah.
Keberadaan semut rangrang bermanfaat bagi ekosistem kebun, terutama kebun buah. Semut ini berfungsi membasmi ulat dan serangga hama. Jumlahnya yang banyak memang dapat meresahkan jika seseorang berada di sekitarnya. Namun, jumlah yang banyak inilah jusru dapat menjaga kesehatan tanaman.
2. Pembasmi Hama dan Mengurangi Penggunaan Pestisida
Semut rangrang umumnya dimanfaatkan petani untuk membasmi hama yang menganggu tanaman. Ini karena semut rangrang merupakan predator alami yang mampu mengusir hama. Karena semut rangrang umumnya digunakan sebagai pembasmi hama, hal tersebut akan berakibat semakin berkurangnya peptisida alami yang digunakan.
3. Pakan Burung
Para pencinta burung sangat terbantu dengan adanya semut rangrang ini. Sebab, salah satu manfaat semut rangrang adalah menjernihkan kicauan burung.
4. Konsumsi
Di berbagai pelosok Indonesia, masih dijumpai hidangan berbahan dasar semut rangrang. Pengolahannya dicampur adonan tepung dan dijadikan keripik.