Sel merupakan unit terkecil yang menyusun bagian tubuh makhluk hidup. Diketahui bahwa sel menjadi tempat bekerjanya funghi kehidupan.
Secara perdana, sel ditemukan pada tahun 1665 oleh Robert Hooke, ilmuwan asal Inggris. Menurutnya, sel adalah ruangan kecil yang dibatasi dinding.
Sementara itu, Felix Fontana di dalam buku karya Jafriati yang berjudul Praktis Belajar Biologi untuk Mahasiswa Kesehatan (2020) menerangkan bahwa sel merupakan bagian yang terdiri dari nukleus dan nukleolus. Diketahui bahwa keduanya merupakan inti dan anak inti sel.
Ilmuwan bernama Rudolf Virchow juga ikut andil dalam teori mengenai sel yang masih berkembang hingga sekarang. Menurutnya, sel adalah suatu unit pertumbuhan yang terkecil dari makhluk hidup. Hal tersebut merujuk pada pemahaman bahwa setiap makhluk hidup memiliki sel yang mampu bertumbuh kembang menjadi lebih besar dengan fungsi tertentu.
Sel bisa ditemukan pada setiap makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, atau organisme lain yang hidup. Struktur dan letak sel di masing-masing makhluk hidup memiliki perbedaan. Mengamati sel juga membuktikan bahwa tumbuhan yang terlihat tidak bergerak, ternyata melakukan pergerakan yang lebih jelas ketika dilihat menggunakan mikroskop.
Mengutip dari Gramedia.com, ternyata sel juga tersusun atas ribosom, yaitu organel berukuran sangat kecil dan berbentuk padat.
Pada tubuh, ribosom berguna untuk membentuk protein yang kemudian menjadi katalis, yakni zat yang mampu mempercepat laju reaksi agar tidak menimbulkan reaksi kimia.
Disebutkan bahwa setiap organisme terdiri atas salah satu atau dua jenis sel. Diketahui bahwa ada yang namanya sel prokariotik dan eukariotik.
Kali ini, Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut sel prokariotik dan eukariotik. Merupakan dua jenis sel, berikut penjelasannya.
Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan organisme tunggal atau uniseluler yang tidak memiliki nukleus dan organel lain lantaran tidak ada membran inti. Salah satu yang terdiri atas sel jenis ini yaitu bakteri. Pasalnya, bakteri memiliki membran inti yang kurang.
Adapun membran sel prokariotik terdiri atas fosfolipid dan menjadi penghalang osmotic utama sel. Sementara itu, sitoplasma-nya mengandung ribosom yang berperan untuk melakukan sintesis protein, serta adanya kromosom asam deoksiribokullean beruntai ganda atau DNA yang biasa berbentuk melingkar.
Masih mengutip dari Ruang Guru, sel prokariotik berukuran sangat kecil, tepatnya sekitar 1-10 mikron. Disebutkan bahwa sel ini merupakan jenis yang pertama kali ada di bumi.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki nukleus lebih jelas dibanding prokariotik. Terdapat membran yang mengelilingi nukleus. Selain itu, juga ada kromosom yang terbentuk lebih baik.
Diketahui bahwa sel eukariotik mengandung organel. Termasuk mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, dan lisosom. Kecuali sel darah merah yang tidak memiliki mitokondria dan nukleus. Tak hanya itu, spesies oxymonad Monocercomonoides juga tidak punya mitokondria yang cukup banyak.
Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
1. Membran sel
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik yang paling mendasar adalah ada atau tidaknya membran ini.
Diketahui bahwa sel prokariotik tidak memiliki inti sel. Sementara itu, eukariotik memilikinya lantaran terdapat inti membran.
2. Ukuran sel
Sel prokariotik memiliki ukuran sekitar 1-10 mikron. Sedangkan eukariotik berkisar pada angka 10-100 mikron.
3. Kloroplas
Mengutip dari Britannica, kloroplas adalah organel di dalam sel-sel tanaman dan ganggang akan menjadi tempat fotosintesis. Patut diketahui bahwa kloroplas hanya terdapat pada sel prokariotik di tumbuhan.
4. Glikokaliks
Bentuk glikokaliks pada sel prokariotik menyerupai kapsul. Di lain sisi, glikokaliks sel eukariotik tidak memiliki dinding sel. Diketahui bahwa glikokaliks merupakan mantel atau pelindung.
5. Ribosom
Ukuran ribosom pada sel prokariotik relatif lebih kecil dibanding sel eukariotik.
6. Sel membran
Sel prokariotik pada sel membran tidak terdapat kandungan karbohidrat serta kurangnya steroid. Kebalikannya, sel eukariotik memiliki steroid dan karbohidrat yang cenderung lebih banyak dan berperan sebagai reseptor.
7. Sitoplasma
Mengutip dari Genome, sitoplasma adalah cairan mirip agar-agar yang mengisi bagian dalam sel. Diketahui bahwa sitoplasma terdiri atas dari air, garam, dan berbagai molekul organik. Pada sitoplasma sel eukariotik, terdapat aliran sitoplasma dan sitoskeleton. Sedangkan sel prokariotik tidak memilikinya.
8. Susunan kromosom
Kromosom merupakan bagian yang berbentuk seperti benang dari sel yang membawa informasi berbentuk gen. Dalam hal ini, sel prokariotik memiliki kromosom sirkuler dan tidak terdapat kandungan histon. Sementara itu, sel eukariotik berbentuk multiple linear dengan histon di dalamnya.
9. Organel
Organel merupakan salah satu struktur pembentuk sel yang memiliki berbagai fungsi. Organel yang terbalut membran hanya sel eukariotik.
10. Pembelahan sel
Bersifat uniseluler, sel prokariotik mampu berkembang biak dengan membelah diri. Sementara itu, sel eukariotik dengan cara mitosis, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak masing-masing memiliki jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan induk inti.
11. Operon
Operon merupakan sistem pengaturan genetik yang ditemukan pada bakteri dan virus. Perlu diketahui bahwa fungsi operon hanya terjadi pada organisme dengan sel prokariotik saja.
12. Reproduksi seksual
Sel prokariotik tidak melakukan mitosis. Kebalikannya, seperti yang dijelaskan sebelumnya, sel eukariotik menggandakan jumlahnya dengan mitosis.
13. Permeabilitas membran ini
Permeabilitas membran ini sel prokariotik lebih kabur. Sedangkan sel eukariotik tidak demikian.
Demikian penjelasan lengkap mengenai sel prokariotik dan sel eukariotik. Selain itu, Anda juga bisa mengidentifikasinya melalui perbedaan kedua jenis sel tersebut.