Arti Surat At Tin Lengkap dengan Tafsirnya

Unsplash
Ilustrasi, Al Quran.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
14/4/2023, 14.50 WIB

At Tin merupakan surat ke 95 di dalam Al Quran. At Tin berada pada juz 30 dengan jumlah ayat yaitu  delapan.

At Tin tergolong ke dalam surat Makkiyah, yakni firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di kota Mekkah. Tepatnya sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah.

Surat Makkiyah memiliki karakteristik yang membedakannya secara umum maupun khusus dari surat Madaniyah. Merangkum dari situs Abu Syuja, berikut penjelasannya.

Karakteristik Surat Makkiyah

1. Memiliki ayat-ayat yang pendek
2. Biasanya didominasi dengan pembahasan terkait akidah
3. Surat-surat di dalamnya memuat lafadz kalla
4. Beberapa sudah memiliki ayat sajadah, misalnya Al-A’raf, Ar-Rad, An-Nahl, Al-Isra’, dan lain-lain
5. Beberapa surat didahului dengan lafadz “Yaa Ayyuhannas (Wahai manusia)”, atau “Yaa Bani Adam (Wahai anak Adam).

Tak terkecuali At Tin yang memiliki jumlah ayat pendek serta beberapa kali penyebutan kalla di dalamnya. Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang arti surat At Tin.

Arti Surat At Tin

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

wat-tīni waz-zaitụn
Artinya: 1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,

وَطُورِ سِينِينَ

wa ṭụri sīnīn
2. dan demi bukit Sinai,

وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ

wa hāżal-baladil-amīn
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm
4. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ

ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn
5. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun ghairu mamnụn
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ

fa mā yukażżibuka ba’du bid-dīn
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?

أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ

a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn
8. Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

Arti Surat At Tin: Buah Tin dan Zaitun

Kata At Tin diambil dari buah tin, yakni buah kecil yang di dalamnya berdaging dan biji berwarna kemerahan. Selain itu, disebutkan juga pada ayat pertama, “dan buah zaitun.”

Almanhaj melalui tafsir Ibnu Abbas dan Al Hasan menyebutkan bahwa benarnya adanya tin merupakan buah yang biasa dimakan. Sementara zaitun adalah tumbuhan yang biasa diambil ekstraknya menjadi minyak.

Buah tin dan zaitun mengacu pada tempat tumbuhnya pada zaman dahulu. Tidak lain adalah Baitul Maqdis, kediaman Nabi Isa AS.
Sejumlah ulama terdahulu menjelaskan bahwa daun dari pohon tin pernah digunakan oleh Nabi Adam untuk menutupi auratnya ketika masih di surga. Maka dari itu, hanyalah Allah SWT yang bersumpah atas nama pohon tin.
Pernyataan tersebut mengacu pada surat Quran Al-A’raaf berikut ini:

وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ [ الأعراف: 22]

“Dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga”. [al-A’raaf/7: 22].

Lebih jauh, terdapat beberapa ayat dan hadits yang menyinggung tentang manfaat dan keistimewaan tin dan zaitun. Misalnya hadits yang diriwayatkan Tirmidzi di bawah ini:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « كُلُوا من الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ » [أخرجه الترمذي]

“Gunakanlah minyaknya oleh kalian serta jadikan sebagai bahan lampu, sesungguhnya (zaitun) termasuk dari pohon yang berbarokah“. HR at-Tirmidzi no: 1851. Dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah 2/724 no: 379.

Arti Surat At Tin: Allah SWT Menciptakan Manusia

Pada ayat ke empat, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Firman Allah tersebut bisa dijadikan acuan bagi seorang hamba untuk senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan sang Pencipta.

Diketahui bahwa sesempurna makhluk ciptaan Allah adalah manusia. Hal ini mengacu pada ujaran Ibnul Arabi yang dimuat Almanhaj, “Tidak ada penciptaan Allah ta’ala yang paling sempurna melainkan bagi makhluk yang bernama manusia. Dimana Allah Subhanahu wa ta’alla telah menciptakannya dalam keadaan bernyawa, berilmu, mampu berbuat, punya keinginan, dapat berbicara, mampu mendengar serta melihat, dan bisa mengurusi urusan dan menghakimi.”

Arti Surat At Tin: Menjaga Amal Sholeh

Serendah-rendahnya tempat adalah neraka. Sebagaimana yang disebutkan pada ayat kelima, “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).”

Diketahui bahwa manusia akan dimasukkan ke neraka apabila tidak mentaati perintah Allah SWT dan ingkar terhadap Rasulullah SAW. Pembahasan ini berlanjut pada ayat berikutnya yang berarti, “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh.”

Itulah penjelasan mengenai arti surat At Tin yang patut diketahui dan diimani. Allah menjanjikan pahala yang tak terputus bagi hamba yang taat dan tidak ingkar.