Portofolio merupakan dokumen yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan tertentu. Tepatnya, posisi yang membutuhkan referensi berdasarkan hasil karya pelamar, misalnya di bidang kreatif.
Posisi desainer grafis, video editor, desainer produk, penulis konten, dan semacamnya tentu patut untuk dibuktikan dengan hasil pekerjaan atau capaian yang pernah diraih di kesempatan atau tempat kerja sebelumnya.
Biasanya, portofolio berdampingan Curriculum Vitae (CV) dan riwayat hidup. Sederet prestasi dan pengalaman dicantumkan secara garis besar pada kedua dokumen tersebut. Sementara penjelasan lebih lanjut dimuat pada portofolio.
Menurut situs Cake Resume, portofolio kerja adalah dokumen yang disertakan kepada perusahaan ketika melamar kerja. Adapun yang dimuat di dalamnya yaitu penjelasan mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan nilai pelamar berdasarkan keahlian oleh perekrut.
Sementara menurut Britannica, portofolio adalah sampul untuk membawa dokumen atau gambar. Selain itu, juga diartikan sebagai satu set gambar, lukisan, atau foto yang disajikan bersama dalam folder. Biasanya portofolio ini dibuat oleh seniman, berisikan karya yang ditujukan kepada pemberi kerja atau orang yang ingin membeli karya seni mereka.
Selain prestasi, Anda juga bisa memasukkan hasil dari pengalaman kerja. Direkomendasikan dalam bentuk yang lebih spesifik dan terukur, hal ini bertujuan untuk memudahkan perekrut dalam proses seleksi. Misalnya, Anda bersama tim mampu menaikkan sekian persen penjualan dalam kurun waktu satu tahun.
Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan memberikan beberapa contoh portofolio kerja yang bisa dijadikan acuan. Berikut pembahasannya.
Contoh Portofolio Kerja
Portofolio kerja biasa dibuat dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Lengkapi syarat pendaftaran berdasarkan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini dapat membuka peluang lamaran diterima dan disortir sebagaimana harusnya.
Selain itu, portofolio untuk melamar kerja sekarang juga bisa dibuat pada situs dengan domain atau subdomain sesuai keinginan. Selain agar mudah dicari, cara ini juga meningkatkan keidentikan hasil karya atau pekerjaan dari diri Anda. Cara ini biasa dilakukan oleh pekerja profesional berbagai bidang.
Terdapat beberapa situs yang menyediakan jasa membuat portofolio. Mulai dari gratis hingga berbayar, fitur yang disediakan dapat disesuaikan dengan keinginan masing-masing. Sebaiknya Anda mencari tahu karakteristik hasil dari masing-masing layanan.
Pada kesempatan ini, kami akan memberikan contoh portofolio kerja, tepatnya pegiat desainer grafis yang aktif berkarya di industri hiburan dan seni. Dilansir dari situs Honno.kr, berikut contohnya.
Contoh Portofolio Kerja: Desainer Grafis
Tak hanya itu, ada juga contoh portofolio kerja dari ilustrator dan penulis. Simak contoh di bawah ini.
Jenis-jenis Portofolio
1. Portofolio Desain
Portofolio desain biasa dibuat oleh orang yang berprofesi sebagai desainer. Tujuannya adalah menghimpun hasil karya yang pernah dibuat. Maka dari itu, berguna apabila sewaktu-waktu ada yang tertarik untuk membeli atau memamerkan karya seni.
2. Portofolio Kerja
Jenis ini dibuat bertujuan untuk melamar pekerjaan. Biasanya portofolio disusun poin prioritasnya berdasarkan posisi yang dilamar.
Struktur Penulisan Portofolio
1. Daftar Isi
Sebelum masuk ke poin penting, pastikan pada halaman awal, Anda membuat daftar isi. Bagian ini berguna untuk memudahkan perekrut dalam menemukan apa yang mereka cari.
2. Resume
Resume berisikan data diri secara singkat. Selain itu, Anda juga bisa memuat isi CV yang lebih ringkas.
3. Motivasi, Tujuan, dan Pencapaian
Bagian ini dapat menegaskan bagaimana tekad dan semangat Anda untuk mendapatkan posisi yang sedang dilamar. Selain itu, cantumkan pencapaian yang secara rinci. Termasuk target dan hasilnya.
4. Skill, Pengalaman, Karya dan Penghargaan
Skill dan pengalaman merupakan dua poin penting yang menjadi esensi dari dibuatnya portofolio. Maka dari itu, mulai dari pencapaian, skill, dan pengalaman, sebisa mungkin dijelaskan keterkaitannya dengan kualifikasi.
Perbedaan CV dan Portofolio
Seperti yang dijelaskan di awal, portofolio kerap berdampingan dengan diserahkannya CV kepada perekrut. Namun, kedua dokumen ini memiliki beberapa perbedaan yang cukup spesifik. Berikut penjelasannya.
1. Isi
Informasi pada CV memuat tentang informasi. Sementara portofolio berisikan pencapaian yang berhasil diraih.
2. Tujuan
CV dibuat dengan tujuan menginformasikan tentang diri. Sementara portofolio bertujuan untuk menunjukkan sisi atau pencapaian profesional tertentu yang menunjang kinerja. Misalnya piagam dan sertifikat di bidang yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
3. Sifat
CV bersifat umum, yaitu membahas tentang profil diri masing-masing. Demikian dengan informasi yang termuat di dalamnya. sementara portofolio lebih spesifik, biasanya menyesuaikan dengan bidang yang tengah dilamar.
Demikian penjelasan mengenai contoh portofolio kerja yang bisa dijadikan referensi. Selain bidang pekerjaan yang dicantumkan di atas, Anda dapat menyesuaikan dengan poin-poin penting dari pembahasan tersebut.
Untuk referensi lanjutan, Anda bisa menelusuri beberapa situs pekerja profesional yang mempublikasikan portofolio. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan media sosial sebagai alternatif dan menjadikannya sebagai wadah membuat portofolio.