Edukasi bagi Desainer Grafis Bisa Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Badan Ekonomi Kretaif (Bekraf) memperkirakan industri ekonomi kreatif tumbuh 6,25% pada tahun lalu. Pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang nasional itu semestinya menjadi peluang bagi desainer grafis untuk berkembang. Namun, pelaku di industri ini masih menghadapi tantangan dalam hal menetapkan konsep.
Direktur Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) Emir Hakim menyampaikan, perlu edukasi supaya desainer grafis bisa menciptakan produk berkualitas tinggi. Edukasi itu dimulai dari pencarian ide, rancangan, percetakan, hingga penyelesaian akhir desain.
Bila edukasi tersebut ditingkatkan, ia optimistis ide terkait desain grafis bisa lahir dari dalam negeri. "Selama ini kiblat desain selalu berasal dari luar negeri. Sekarang saatnya para desainer grafis Indonesia menunjukkan karyanya," kata Emir dalam keterangan resmi, Kamis (16/5).
(Baca: Pertumbuhan Desain Komunikasi Visual Pesat, Kontribusinya Masih Minim)
Dia juga optimistis, dukungan pemerintah, praktisi, dan dunia usaha terhadap para desainer grafis ini bisa meningkatkan pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air. Sebab, industri desain komunikasi visual tumbuh 8,14% pada 2017. Namun, kontribusinya hanya 0,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif.
Jika pemerintah mendorong industri desain komunikasi visual, maka kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi bakal meningkat. Sebab, ekonomi kreatif berkontribusi 7,44% terhadap perekonomian nasional pada 2016. "Perkembangan industri kreatif di Indonesia merupakan kesempatan yang baik bagi desainer grafis untuk berkembang," ujarnya.