Apa itu Objektif? Ini Pengertiannya dan Cara Berpikir Objektif

Unsplash
Ilustrasi, berpikir objektif
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
7/7/2023, 12.10 WIB

Apa itu objektif? Objektif merupakan cara pandang terbuka yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mampu berpikir objektif penting diterapkan dalam banyak pekerjaan. Dengan berpikir objektif, Anda bisa mempertimbangkan segala sesuatu yang nyata atau fisik dan terlepas dari persepsi pribadi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objektif adalah suatu keadaan sebenarnya, tidak terpengaruh oleh pandangan pribadi seseorang. Objektif termasuk kata sifat yang memiliki arti kurangnya bias, prasangka atau penilaian.

Bisa dikatakan objektif sebagai suatu pikiran terbuka yang mempertimbangkan fakta daripada perasaan pribadi. Gagasan berpikir objektif berpegang pada realitas atau kebenaran independen serta berada di luar pengamatan apa pun.

Pengertian Berpikir Objektif

Objektif menekankan pada suatu keadaan sebenarnya tanpa ada pengaruh pandangan pribadi. Sikap objektif merupakan sikap lebih pasti yang bisa diyakini keabsahannya. Singkatnya, berpikir objektif mampu memisahkan antara fakta dengan pendapat pribadi. Dalam karya ilmiah, objektif diartikan sebagai suatu upaya menanggapi sikap ilmiah dari objek yang diteliti.

Apa itu Objektif? Menurut para ahli, berikut pengertian berpikir objektif melansir dari Dosensosiologi.com:

1. BSM Impact

Definisi objektif yaitu adanya pernyataan seseorang atau penilaian yang tidak dipengaruhi oleh perasaan atau pendapat pribadi dalam merepresentasikan dan mempertimbangkan suatu fakta.

2. Ginger Software

Ginger software mengartikan objektif sebagai suatu kata sifat yang artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi atau perasaan tetapi bukti nyata.

Cara Berpikir Objektif dalam Kehidupan Sehari-hari

Cara berpikir objektif (Unsplash) 

Cara berpikir objektif perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak menimbulkan salah interpretasi. Berikut cara berpikir objektif yang bisa diterapkan:

1. Terbuka Terhadap Saran dan Kritik Orang Lain

Setiap orang tentunya ingin sukses dalam hidup. Agar bisa berpikir objektif, coba belajar agar wawasan bertambah luas, mengikuti pelatihan pengembangan diri dan cara lainnya. Kembangkan juga cara berpikir objektif dalam memandang beragam hal.

2. Memandang Masalah dari Beragam Sisi

Biasakan diri agar selalu berpikir objektif terhadap beragam hal dengan cara memandang permasalahan dari beragam sisi. Hal ini akan membuat Anda berpikir lebih objektif dan terhindar dari kekeliruan saat mengambil keputusan dan tindakan.

3. Jangan Menyerah Mendapatkan Informasi dari Orang yang Dipercaya

Cara berpikir objektif berikutnya yaitu jangan menyerah dalam mendapatkan informasi dari orang yang dipercaya. Orang yang berpikir secara objektif akan berusaha mencari fakta sebenarnya dan tidak mudah menyerah dalam memperoleh informasi yang valid.

4. Terus Belajar Mengenai Banyak Hal Baru

Belajar mengenai banyak hal baru akan membuat pola pikir semakin tumbuh lebih objektif, terlebih saat mengalami beragam permasalahan rumit. Mencoba hal-hal baru, dipercaya bisa mengusir rasa bosan dan terus semangat belajar.

5. Menyadari Setiap Diri Memiliki Kekurangan

Melatih pikiran agar selalu objektif bisa dicoba dengan memandang beragam hal dan menyadari bahwa setiap diri pasti memiliki kekurangan. Jika sudah menyadari kekurangan dalam diri, coba cari cara mengatasi kekurangan dalam diri tersebut.

Aspek Berpikir Objektif

Aspek berpikir objektif (Unsplash) 

Tidak hanya mengetahui arti apa itu objektif, ketahui juga aspek berpikir objektif agar tidak keliru:

1. Memahami Masalah

Apek berpikir objektif pertama, pahami masalah secara merata dan menyeluruh. Masalah yang diambil harus melihat fakta secara keseluruhan dan fokus terhadap objek.

2. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data diperlukan untuk mencukupi semua jawaban sehingga bisa tuntas sesuai rumusan masalah yang ada.

3. Pengujian Data

Menguji data biasa dilakukan dengan cara mencari konsistensi data. Cara ini dilakukan dengan membandingkan setiap sumber sehingga bisa menguji tiap materi sampai valid. Data yang diperoleh harus kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan.

4. Etika Berpikir

Dalam penelitian, etika berpikir dibutuhkan oleh seseorang agar hasil data yang dikumpulkan valid dan tidak memihak siapa pun.

5. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan melalui cara memberikan penilaian yang tidak berpengaruh pada kepentingan suatu subjek. Anda bisa mengambil kesimpulan dengan teliti dan sesuai prosedur.

6. Analisis Data

Untuk menganalisis data, berikut beberapa teknik yang bisa digunakan:

• Induktif

Teknik induktif digunakan untuk menemukan kecenderungan yang konsisten dari sebuah data. Dari data yang memiliki pola sama bisa menghasilkan proposisi dan premis.

• Kausalitas

Kausalitas merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh suatu hubungan yang signifikan setiap variabelnya. Dalam penelitian kuantitatif umumnya menggunakan pengujian regresi dan menghasilkan proposisi.

• Deduktif

Merupakan suatu cara membangun wacana konstruktif dari seluruh premis inheren.

Melalui ulasan di atas, Anda telah mengetahui apa itu objektif. Objektif diartikan sebagai cara pandang terbuka dengan mempertimbangkan segala sesuatu tanpa melibatkan persepsi pribadi. Bisa dibilang berpikir objektif lebih memperhatikan terhadap fakta daripada prasangka.