Kapan Tahun Baru islam 2023? Ini Penjelasannya

Freepik
Ilustrasi, Tahun Baru Islam.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
18/7/2023, 09.42 WIB

Bulan Muharram merupakan bulan pertama pada tahun berjalan dalam kalender Hijriyah atau juga dikenal sebagai kalender Islam. Artinya, Tahun Baru Islam dimulai ketika memasuki 1 Muharram.

Lalu, kapan tahun baru Islam pada kalender masehi? Dalam kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, tanggal 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023.

Kemudian beberapa waktu lalu, pemerintah juga menetapkan awal bulan Zulhijah 1444 H pada 20 Juni 2023. Maka dari itu, Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Kapan Tahun Baru Islam 2023?

Ilustrasi Ucapan tahun Baru Islam (Freepik)

Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri juga sudah menetapkan Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H atau 1 Muharram 2023 sebagai hari libur nasional. Dalam kalender Masehi juga sudah jelas terpampang, tanggal 19 Juli 2023 merupakan tanggal merah yang jatuh pada hari Rabu.

Namun libur Tahun Baru Islam 2023 tidak disertai libur cuti bersama. Kemudian libur 1 Muharram 2023 juga berada di tengah pekan.

Cara Merayakan Tahun Baru Islam

Doa Sholat Hajat (Pexels)

Dikutip dari laman nu.or.id, ada berbagai amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum masuk bulan Muharram. Salah satunya adalah doa akhir tahun.

Doa akhir tahun baru Islam dibaca sebelum Magrib pada akhir tanggal 29/30 Zulhijah 1444 H yang artinya tahun ini pada Selasa (18/3/2023) setelah salat Asar. Berikut doa akhir tahun yang dapat dibaca sebelum memasuki bulan Muharram.

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Sementara doa awal tahun dibaca setelah Maghrib pada 1 Muharram 1445 H yakni Selasa (18/3) setelah salat Magrib atau setelah salat Isya.

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Amalan Bulan Muharram Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW

Doa Sholat Hajat (Pexels)

Amalan sunnah bulan Muharram artinya perbuatan atau kebiasaan baik yang akan mendatangkan pahala jika dilakukan. Namun, tidak menimbulkan dosa bila tidak dikerjakan.

Amalan di bulan Islam ini mencakup perbuatan yang bisa dilakukan sendiri maupun yang dilakukan bersama-sama atau sosial. Keutamaan amalan sunnah bulan Muharram adalah untuk menyempurnakan ibadah sebagai muslim.

1. Menunaikan Sholat

Menunaikan sholat terdiri atas sholat yang wajib maupun memperbanyak sholat sunnah.

2. Berpuasa

Puasa Muharram merupakan puasa yang banyak dilakukan umat setelah puasa Ramadan. Puasa Muharram juga lebih utama dari puasa di bulan Syakban yang juga sering diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam menjalani puasa Muharram, tidak ada patokan khusus harus berapa hari. Artinya, puasa bisa dilakukan hanya sehari, dua hari, tiga hari, sampai sepanjang bulan Muharram jika tidak memberatkan umat. Namun, ada hari-hari utama untuk berpuasa di bulan Muharram, yaitu puasa Tasua pada 9 hari pertama atau 9 Muharram, puasa Asyura pada 10 hari pertama atau 10 Muharram, dan puasa Ayyamul Bidh pada 13-15 hari pertama atau 13-15 Muharram.

3. Silaturahmi

Amalan sunnah yang juga diajarkan Rasulullah adalah bersilaturahmi. Silaturahmi bisa dilakukan kepada keluarga maupun kerabat.

4. Bersedekah

Rasulullah juga mengajarkan amalan bersedekah pada bulan Muharram. Hendaknya umat memperbanyak sedekah pada bulan ini.

5. Mandi

Amalan sunah bulan Muharram selanjutnya adalah mandi, khususnya menjelang puasa Asyura. Selain bertujuan untuk membersihkan diri, mandi saat 10 Muharram ini punya keutamaan yaitu untuk terbebas dari penyakit selama satu tahun.

6. Sedekah

Bersedekah adalah salah satu amalan di bulan Muharram sesuai sunnah, khususnya pada hari Asyura. Hal ini dilandasi dari riwayat hadits Sufyan bin Uyainah RA yang dikutip dari 12 Bulan Mulia-Amalan Sepanjang Tahun oleh Abdurrahman Ahmad As.

Ia meriwayatkan, muslim yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya selama setahun itu. Ibnu Uyainah RA telah mencobanya selama 50 atau 60 tahun. 14.

7. Bertaubat

Amalan di bulan Muharram sesuai sunnah lainnya adalah bertaubat pada hari Asyura. Sebagaimana Qatadah RA berpendapat, taubat yang dilakukan Nabi Adam AS adalah pada hari Asyura.

Ia juga mengatakan, terkait puasa hari Asyura, Rasulullah SAW bersabda, "Akan digantikan kejahatan-kejahatan pada tahun sebelumnya dengan kebaikan (amal ini)." (HR Muslim). Menurut Ibnu Allan dalam kitab Syarhul Adzkar menjelaskan, orang-orang pada masa Jahiliyah dulu pun mengagungkan bulan Muharram.

Tidak sedikit pula kabilah Arab memuliakan Muharram pada tahun tertentu dan menyebutnya dengan nama Safar Awal.