Mengulik Semboyan Revolusi Prancis dan Arti Lengkapnya

YourDictionary
Ilustrasi, Revolusi Prancis.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Agung
20/7/2023, 20.36 WIB

Revolusi Prancis merupakan sejarah yang membawa perubahan besar untuk kehidupan manusia sekarang. Meski terjadi di Eropa, dampaknya juga menjamah negara di benua lain.

Salah satu yang populer yaitu mengenai Hak Asasi Manusia yang semakin digalakkan pada Revolusi Prancis. Pasalnya kala itu, masyarakat kelas bawah merasa ditindas oleh kebijakan yang diterapkan oleh monarki.

Dari peristiwa besar itu mencetuskan semboyan yang masih terkenal hingga sekarang. Tidak lain yaitu Liberte, Egalite, Fraternite. Kali ini, Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang semboyan Revolusi Prancis. Simak penjelasan berikut ini.

Ilustrasi, pawai menuju Arc de Triomphe, memperingati Hari Bastile, yang merupakan puncak dari Revolusi Prancis. (Freepik)

Apa Itu Revolusi Prancis?

Revolusi Prancis merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang merubah banyak aspek kehidupan masyarakat Eropa. Meski terjadi pada ratusan tahun silam, tidak ada salahnya untuk mempelajari tentang kejadian pertentangan masyarakat Prancis di zaman itu sebagai pengetahuan dan menambah wawasan internasional.

Peristiwa tersebut juga mengangkat berbagai nama tokoh. Khususnya mereka yang bertakhta dan memiliki jabatan terpandang pada masa berjayanya monarki Prancis. Beberapa di antaranya yaitu Raja Louis XVI dan Sang Ratu Marie Antoinette.

Revolusi Prancis juga dikenal dengan sebutan Revolusi 1789. Peristiwa ini berlangsung pada tahun 1787-1799. Puncak pergolakan tercatat terjadi sekitar tahun 1789.

Revolusi Prancis mulai tercium sejak rezim monarki Raja Louis XV. Kala itu, terdapat dorongan karena adanya krisis sosial sekitar tahun 1717-1774. Di tengah tuntutan rakyat, pihaknya justru harus melangsungkan pergantian takhta. Dengan demikian posisi raja digantikan oleh Louis XVI.

Penyebab lain dari Revolusi Prancis berangkat dari ketimpangan sosial dan ekonomi yang ditetapkan oleh monarki. Hak-hak yang diberikan relatif menguntungkan kaum elite. Sementara kaum Borjuis cenderung dirugikan.

Golongan Masyarakat Prancis di Era Monarki

1. Golongan I

Masyarakat golongan I terdiri atas kaum bangsawan. Mereka difasilitasi hunian mewah dan hak-hak istimewa berikut ini:

  • Hak untuk mendapatkan jabatan
  • Bebas dari pajak
  • Boleh berburu di kebun rakyat
  • Boleh mengambil keuntungan dari kebun petani sesuai keinginan.

2. Golongan II

Golongan II berasal dari masyarakat yang berprofesi sebagai pemuka agama. Mereka berhak ada beberapa hal berikut ini:

  • Hak memungut hasil tanah milik gereja
  • Boleh memungut pajak dari rakyat
  • Bebas dari pajak.

3. Golongan III

Golongan III atau kaum paling bawah ini meliputi masyarakat biasa yang umumnya berprofesi sebagai buruh, petani, hingga pengrajin. Mereka juga biasa disebut sebagai kaum Borjuis. Berbeda dari golongan-golongan sebelumnya, Golongan III dibebani membayar pajak yang relatif besar. Demikian juga dengan tidak adanya peluang untuk mendapat jabatan di kerajaan.

Semboyan Revolusi Prancis

Pada tahun 1789, terdapat semboyan Revolusi Prancis dan menjadi tonggak semangat dari masyarakat yang memperjuangkan reformasi. Kalimat tersebut adalah “Liberte, Egalite, Fraternite.”

Gagasan tersebut mengungkap bahwa harus memandang dan memperlakukan manusia dengan setara. Nilai yang terkandung di dalamnya membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya membuahkan perjanjian tentang hak asasi manusia di zaman sekarang.

Semboyan Revolusi Prancis tercetus ketika masyarakat golongan III menuntut kebebasan dan reformasi dari monarki. Diketahui bahwa gagasan tersebut belum diketahui siapa pencetus pertamanya.

Arti Semboyan Revolusi Prancis

Secara bahasa, Liberte dalam Bahasa Prancis artinya kebebasan. Kata ini menggambarkan keadaan sebagian masyarakat Prancis yang kala itu ‘terjerat’ oleh kebijakan pemerintahan monarki. Mereka menginginkan kebebasan yang akhirnya pecah melalui rangkaian peristiwa Revolusi Prancis.

Melansir Liberties.eu, Liberte berkaitan dengan kata Liberty yang maknanya merepresentasikan hak untuk hidup bebas tanpa penindasan. Tidak ada penghambat dalam siklus masyarakat yang demokratis.

Hal ini juga menyangkut kesetaraan yang pada masa itu menjadi isu panas. Sistem ‘kasta’ membuat golongan kelas bawah terbebani dari berbagai aspek. Termasuk ekonomi, sosial, dan kesempatan mendapatkan hak yang sama di dunia pemerintahan. Gagasan ini termuat di dalam kata Egalite atau Equality.

Lebih luas lagi, nilai kesetaraan pada Liberte juga mencakup gender dan kedudukan hukum dan sosial. Maka dari itu, masyarakat Prancis harus sadar akan ‘solidaritas’ tidak langsung ini untuk mewujudkan keadilan.

Dampak Revolusi Prancis

1. Keruntuhan Monarki

Puncak pergolakan terjadi ketika masyarakat berbondong-bondong protes ke depan istana. Pihaknya mendesak Raja Louis XVI memberikan langkah tegas dengan kebijakan baru. Sayangnya, Sang Raja justru memilih untuk sembunyi berdiam diri dan akhirnya melarikan diri.

Aksi kabur Raja Louis XVI ternyata gagal. Bersama dengan Ratu Marie Antoinette dan anak-anaknya, mereka tertangkap basah ingin lepas dari tanggung jawab. Hal ini membuat amarah rakyat semakin bergejolak.

Raja Louis XVI disidang dan dijatuhi hukuman eksekusi di depan umum. Pada 21 Januari 1793, ia dihabisi dengan guillotine. Sementara Marie Antoinette dihukum mati beberapa bulan setelahnya.

Kematian Louis XVI menandakan bahwa itulah akhir dari monarki Prancis. Pemerintahan dialihtangankan dan dirubah sistemnya. Dengan begitu, Louis diberi julukan sebagai “Louis the Last.

REVOLUSI PRANCIS (ToughtCho)

2. Penghapusan Sistem Golongan

Peristiwa Revolusi Prancis memberikan dampak berbagai aspek kehidupan masyarakat kala itu. Terjadi pergeseran budaya dan demografi.

Salah satunya yaitu diadakannya sistem golongan yang sebelumnya diterapkan oleh monarki. Rakyat lebih bebas menegakkan haknya sebagai manusia dan warga negara.

3. Perkembangan Ideologi

Dampak lain dari Revolusi Prancis juga merembet ke perkembangan ideologi modern. Sejumlah ilmuwan mengemukakan pemikirannya yang tak sedikit masih abadi hingga sekarang.

Salah satunya adalah penyebaran paham sekularisme yang awalnya digagas oleh penulis Inggris bernama George Holyoake. Pada Revolusi Prancis, pembahasan demikian kembali dikaji dan dikembangkan.

Itulah pembahasan lengkap mengenai semboyan Revolusi Prancis lengkap dengan artinya. Anda dapat menelusurinya lebih lanjut melalui buku bacaan atau film yang menyangkut peristiwa tersebut.