Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Maknanya

Zonareferensi.com
Teks Sumpah Pemuda
Penulis: Nadhira Shafa
Editor: Safrezi
25/10/2023, 07.05 WIB

Pada tanggal 28 Oktober 2023, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-95. Sumpah Pemuda adalah ikrar yang diucapkan oleh para pemuda-pemudi Indonesia pada Kongres Pemuda II tahun 1928, yang menjadi tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Pelaksanaan Kongres Pemuda ini dilakukan selama 2 hari yaitu 27 sampai 28 Oktober 1928. Organisasi Pemuda yang hadir yaitu Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, lagu Indonesia Raya didengarkan pertama kali. WR Supratman memainkan biola diiringi paduan suara menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mengutip dari buku Makna Sumpah Pemuda, lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasikan tahun 1928 di surat kabar Sin Po. Dalam surat kabar tersebut, Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan.

Teks Sumpah Pemuda

Isi teks Sumpah Pemuda dibacakan pada 28 Oktober 1928, di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat. Pada waktu itu, tempat pembacaan teks milik Tionghoa bernama Sie Kong Liong. Sekarang tempat tersebut menjadi Museum Sumpah Pemuda. 

Isi teks Sumpah Pemuda ditulis oleh Muhammad Yamin di selembar kertas. Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Edisi V, berikut isi teks Sumpah Pemuda: 

  • Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 
  • Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 
  • Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Isi naskah asli teks Sumpah Pemuda: 

Pertama. 

Kami poetera dan poeteri Indonesia, 

Mengakoe bertoempah darah jang satoe, 

Tanah Indonesia. 

Kedoea. 

Kami poetera dan poeteri Indonesia, 

Mengakoe berbangsa jang satoe, 

Bangsa Indonesia. 

Ketiga. 

Kami poetera dan poeteri Indonesia, 

Mendjoendjoeng bahasa persatoean,

Bahasa Indonesia.

Makna Teks Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda (Pexels.com)

 Teks Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir yang memiliki makna mendalam sesuai dengan negara Indonesia. Mengutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI kelas III, makna Sumpah Pemuda yaitu: 

  1. Satu Tumpah Darah 

Tumpah darah adalah kata lain untuk tanah kelahiran. Ikrar ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi terpisah-pisah. Meski terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, tapi hakikatnya satu yaitu negara Indonesia. Tumpah darah di sini artinya tidak hanya daratan tetapi juga lautan. Oleh sebab itu, ikrar tumpah darah diartikan sebagai tanah air Indonesia. 

2. Satu Bangsa 

Bangsa adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah dan berada di bawah satu pemerintahan. Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, misal bangsa Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sebelum Indonesia merdeka, ada penjajah yang memecah belah bangsa. Ketika kemerderkaan, bangsa Indonesia harus dipersatukan. Seperti yang dirumuskan pada Sumpah Pemuda. Hanya ada satu bangsa yaitu bangsa Indonesia sesuai dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Artinya semboyan itu adalah meski berbeda-beda tetapi hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. 

3. Satu Bahasa 

Indonesia memiliki beragam suku dan bahasa daerah yang beragam. Suatu negara membutuhkan bahasa pemersatu untuk persatuan dan kesatuan. Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa persatuan dan bisa diterima suku di Indonesia. Ikrar Sumpah Pemuda untuk menyatukan bangsa Indonesia, mengurangi perbedaan, dan perpecahan. Teks Sumpah Pemuda mewakili seluruh pemuda-pemudi di Indonesia. Sehingga tidak ada lagi perbedaan bahasa daerah, suku bangsa, asal, dan agama yang menjadi penghalang perbedaan.

Panitia Kongres Pemuda

  1. Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI) 
  2. Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java) 
  3. Sekretaris: Mohammad Jamin (Jong Sumatranen Bond) 
  4. Bendahara Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond) 
  5. Pembantu I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond) 
  6. Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia) 
  7. Pembantu III: Johanes Leimena (Jong Ambon) 
  8. Pembantu V : Rochjani Soe'oed Pemoeda Kaoem Betawi)

Sumpah Pemuda merupakan salah satu bukti bahwa pemuda-pemudi Indonesia memiliki peran penting dalam sejarah bangsa. Mereka adalah generasi penerus yang memiliki semangat juang dan idealisme yang tinggi. Mereka juga adalah agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan zaman.

Oleh karena itu, mari kita jadikan Sumpah Pemuda sebagai inspirasi dan motivasi untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.