Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa dituntut untuk memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Termasuk penerapannya pada kalimat atau teks tertentu.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 91 Kurikulum Merdeka. Berikut lengkapnya.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 91 Kurikulum Merdeka
Pada soal Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 91, siswa ditugaskan untuk menjawab pertanyaan berdasarkan teks dialog berjudul Latihan Pentas Musik.
Maka dari itu, simak terlebih dahulu dialog berikut ini.
Latihan Pentas Musik
Pak Joko: “Selamat siang, Pak Ade.”
Pak Ade: “Oh, Pak Joko rupanya. Selamat siang juga Pak.”
Pak Joko: “Saya amati putra Pak Ade dan teman-temannya sering latihan musik di rumah ya?”
Pak Ade: “Oh, iya nih, Pak. Maklum sebentar lagi putra saya mau ikut pentas musik di sekolahnya, Pak.”
Pak Joko: “Oh, ya. Sebelumnya saya minta maaf nih, Pak Ade. Sebagai tetangga, saya harus menyampaikan hal ini karena sudah beberapa hari saya dan keluarga merasa terganggu. Jujur saja, suara yang ditimbulkan oleh latihan musik putra Pak Ade dan teman-temannya terlalu berisik. Saya dan keluarga jadi sulit istirahat. Apalagi istri saya
sekarang kan sedang punya anak bayi.”
Pak Ade: “Wah, begitu ya. Maaf saya tidak tahu jika suaranya terdengar sampai rumah Pak Joko. Tapi mau bagaimana lagi ya. Kalau tidak latihan, kasihan juga sama anak saya.”
Pak Joko: “Iya, tapi apa tidak bisa diatur agar suaranya tidak terlalu keras dan hanya dibunyikan pada waktu tertentu saja?”
Pak Ade: “Mohon pengertiannya, Pak. Ini hanya sementara. Mungkin hanya sampai minggu depan. Saya juga tidak ingin mengecewakan anak saya yang akan tampil pentas musik minggu depan.”
Pak Joko: “Kalau memang Pak Ade bersikeras, terpaksa saya harus menyampaikan hal ini pada Pak RT. Nah, itu Pak RT kebetulan lewat. Saya akan membawanya ke sini.”
(Pak Joko menghampiri Pak RT dan menyampaikan keluhannya. Pak RT pun mendatangi Pak Ade)
Pak RT: “Selamat siang, Pak Ade.”
Pak Ade: “Selamat siang juga Pak.”
Pak RT: “Saya mendengar keluhan Pak Joko tentang putra Pak Ade dan teman-temannya yang bermain musik dan mengganggu waktu istirahat tetangga sekitar. Apakah kita bisa mencari solusi terbaik atas masalah ini, Pak?”
Pak Ade: “Iya, Pak RT. Saya akui, putra saya dan teman-temannya sering bermain musik di rumah, tapi itu hanya sementara sampai minggu depan karena mereka akan pentas musik, Pak. Mohon pengertiannya.”
Pak Joko: “Tidak bisa, Pak Ade. Saya sudah cukup bersabar selama beberapa hari terganggu. Suara putra Pak Ade dan teman-temannya yang bermain musik terlalu bising sehingga saya sulit untuk tidur siang. Selain itu, kebetulan juga saya kan lagi punya anak bayi sekarang. Kasihan juga bayi saya sering menangis karena ada musik yang keras.”
Pak RT: “Mohon bersabar Bapak-Bapak. Jangan emosi dulu ya. Begini saja, kebetulan RT kita memiliki fasilitas ruang musik tidak jauh dari sini yang mungkin bisa digunakan untuk latihan putra Pak Ade dan teman-temannya. Tempatnya cukup layak dan memiliki peredam suara. Dengan demikian, putra Pak Ade dan teman-temannya masih bisa latihan musik dan Pak Joko beserta keluarga tidak lagi terganggu. Bagaimana Bapak-Bapak?”
Pak Ade: “Oh, begitu. Kalau memang ada tempat lain yang cocok, dekat, dan bisa digunakan, saya sih tidak keberatan, Pak.”
Pak Joko: “Oh, syukurlah kalau begitu. Kalau memang bisa latihan di tempat lain, saya dan keluarga bisa tenang.”
Pak RT: “Syukurlah, kalau Pak Ade dan Pak Joko bisa menerima. Nanti Pak Ade silakan minta putra Pak Ade dan teman-temannya tuk memindahkan alat-alat musiknya. Saya akan menyiapkan dulu tempatnya.”
Pak Ade: “Baik. Pak RT. Segera saya laksanakan. Terima kasih banyak atas bantuan Bapak.”
Pak Joko: “Saya juga terima kasih Pak RT atas solusinya. Terima kasih juga Pak Ade atas pengertiannya.”
Pak Ade: “Iya, Pak Joko. Saya juga mohon maaf ya, sudah membuat keluarga Pak Joko tidak nyaman.”
Pak RT: “Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu ya, Bapak-Bapak. ”
Pak Ade dan Pak Joko: “Ya, Pak. Silakan.”
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 91
1. Bersedia kompromi menerima keinginan pihak lain
Bukti dalam teks:
Pak Ade bersedia memindahkan latihan musik putranya ke tempat musik milik RT.
Pak Ade: “Oh, begitu. Kalau memang ada tempat lain yang cocok, dekat, dan bisa digunakan, saya sih tidak keberatan, Pak.”
2. Semua pihak tidak dirugikan
Bukti dalam teks:
Pak Joko mendapatkan ketenangan, sedangkan anak Pak Ade tetap dapat latihan musik.
3. Alasan disampaikan secara logis, jelas, tepat, dan sesuai dengan fakta
Bukti dalam teks:
Latihan musik di ruang tanpa peredam suara sangat mengganggu.
4. Hasil kesepakatan dapat dilakukan secara langsung
Bukti dalam teks:
Kesepakatan langsung diterima Pak Ade dan Pak Joko saat itu juga.
5. Pengajuan disampaikan dengan sopan, santun, dan baik
Bukti dalam teks:
“Oh, ya. Sebelumnya saya minta maaf nih, Pak Ade. Sebagai tetangga, saya harus menyampaikan hal ini karena sudah beberapa hari saya dan keluarga merasa terganggu. Jujur saja, suara yang ditimbulkan oleh latihan musik putra Pak Ade dan teman-temannya terlalu berisik. Saya dan keluarga jadi sulit istirahat. Apalagi istri saya sekarang kan sedang punya anak bayi.”
“Mohon pengertiannya, Pak. Ini hanya sementara. Mungkin hanya sampai minggu depan. Saya juga tidak ingin mengecewakan anak saya yang akan tampil pentas musik minggu depan.”
6. Kedua pihak tidak saling memaksa kan kehendak atau keinginan
Bukti dalam teks:
Pak Ade bersedia memindahkan tempat latihan musik anaknya.
7. Mementingkan kepentingan bersama
Bukti dalam teks:
Mementingkan ketenangan warga.
Pak RT: “Mohon bersabar Bapak-Bapak. Jangan emosi dulu ya. Begini saja, kebetulan RT kita memiliki fasilitas ruang musik tidak jauh dari sini yang mungkin bisa digunakan untuk latihan putra Pak Ade dan teman-temannya. Tempatnya cukup layak dan memiliki peredam suara. Dengan demikian, putra Pak Ade dan teman-temannya masih bisa latihan musik dan Pak Joko beserta keluarga tidak lagi terganggu. Bagaimana Bapak-Bapak?”
Itulah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 91 yang bisa dijadikan acuan. Meski begitu, jawaban masing-masing orang bisa saja berbeda lantaran penafsiran dan interpretasi pribadi. Termasuk penggunaan diksi yang tidak sama, meski pun logikanya serupa.