Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berdasarkan Kawasan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Ilustrasi, seekor beruang madu (Helarctos malayanus) berada di tempat konservasi Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2//2023).
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
29/2/2024, 17.36 WIB

Persebaran flora dan fauna di Indonesia menampilkan variasi yang kaya, dengan wilayah terbagi antara fauna Asiatis dan Australis, serta kawasan peralihan di antara keduanya. Wilayah barat Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, menampung fauna Asiatis dengan keberadaan hewan seperti gajah, harimau, dan badak.

Di bagian timur, seperti Papua dan pulau-pulau sekitarnya, terdapat fauna Australis dengan karakteristik seperti burung kasuari dan mamalia seperti kanguru. Sementara itu, wilayah peralihan seperti Sulawesi menampilkan kombinasi fauna dari kedua kawasan, seperti kera dan kuskus.

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh faktor geografis, sejarah geologi, dan iklim di berbagai wilayah Indonesia. Keanekaragaman ini menjadi salah satu kekayaan alam Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Berikut informasinya:

1. Persebaran Flora di Indonesia

Persebaran Flora di Indonesia (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc.)

Persebaran flora di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni flora di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Berikut penjelasannya:

  • Flora di Kawasan Barat (Berciri Asia)

Flora yang ada di kawasan barat memiliki pola serupa dengan flora Asia atau dikenal sebagai flora bercorak Asia. Jenis flora ini tersebar di pulau-pulau seperti Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Flora di daerah ini umumnya tumbuh di dalam hutan hujan tropis yang didominasi oleh pohon-pohon tinggi dan besar.

Pohon-pohon tersebut membentuk kanopi yang terdiri dari beberapa lapisan dan sering kali mencapai ketinggian 45 meter atau lebih, dengan pertumbuhan setiap tahunnya yang meninggi. Selain pohon-pohon, berbagai jenis bunga juga tumbuh di hutan hujan tropis di kawasan Barat Indonesia, seperti bunga Rafflesia Arnoldi atau bunga bangkai dan bunga anggrek.

  • Flora di Kawasan Peralihan (Wallace)

Kawasan peralihan (Wallace) terletak di pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Dari segi lokasi geografisnya, flora di kawasan peralihan memiliki ciri-ciri tanaman yang mampu bertahan hidup dalam iklim kering dan dengan suhu cenderung panas.

  • Flora di Kawasan Timur (berciri Australis)

Flora yang ada di wilayah timur menyebar di Pulau Papua dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Umumnya, flora di wilayah ini tumbuh di dalam hutan hujan tropis yang memiliki karakteristik serupa dengan yang ditemui di Australia. Beberapa tanaman yang dapat ditemui di wilayah ini antara lain pohon sagu, pohon mangrove, dan pohon nipah.

2. Persebaran Fauna di Indonesia

Persebaran Fauna di Indonesia (ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.)

Para ilmuwan mengklasifikasikan persebaran fauna Indonesia dalam tiga kategori, yaitu Wallace, Weber, dan Lydekker. Berikut penjelasannya:

• Pembagian Fauna Menurut Wallace (1910)

Pada tahun 1910, Wallace memperhatikan karakteristik unik Sulawesi yang dianggapnya memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan wilayah lainnya. Wallace mengajukan asumsi bahwa Sulawesi pada masa lampau mungkin terhubung dengan benua Asia dan Australia.

Ia kemudian menarik garis khusus dari timur Filipina, melintasi Selat Makassar, di antara Bali dan Lombok. Garis ini dikenal sebagai Garis Wallace. Sulawesi dianggap sebagai wilayah peralihan antara fauna Asia dan fauna Australia di Indonesia.

Fauna Asiatis (tipe Asia)

Fauna yang berasal dari Asia memiliki persebaran di bagian barat Indonesia hingga batas Selat Makassar dan Selat Lombok. Di wilayah ini, terdapat beragam hewan menyusui, antara lain:

- Tapir dari Sumatra dan Kalimantan.
- Banteng dari Jawa dan Kalimantan.
- Kera Gibon dari Sumatra dan Kalimantan.
- Mawas (Orang Hutan) dari Sumatra Utara dan Kalimantan.
- Beruang dari Sumatra dan Kalimantan.
- Badak dari Sumatra dan Jawa (bercula dua).
- Gajah dari Sumatra (yang berpindah-pindah).
- Siamang dari Sumatra.
- Kijang dari Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok.
- Harimau loreng dari Jawa dan Sumatra.
- Harimau kumbang dan tutul dari Jawa, Bali, dan Madura.
- Kancil dari Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
- Trenggiling dari Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
- Jalak Bali dari Bali, dan burung merah dari Jawa.

Fauna Australis

Fauna Australis tersebar di wilayah Indonesia timur, termasuk Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Di wilayah ini, tidak ditemukan jenis kera, dan jumlah hewan menyusui cenderung kecil, serta jarang. Beberapa hewan yang termasuk dalam kategori Australis antara lain:

- Burung, termasuk cenderawasih, kasuari, nuri, dan raja udang.
- Amfibi, seperti katak pohon, katak terbang, dan katak air.
- Berbagai jenis serangga.
- Berbagai jenis ikan.
- Mamalia, seperti kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum laying (pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.
- Reptilia, termasuk buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.

Persebaran flora dan fauna di Indonesia (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Fauna Peralihan

Fauna peralihan mendiami wilayah antara Indonesia bagian barat dan timur, seperti Sulawesi. Daerah ini menampilkan hewan-hewan dengan ciri-ciri tipe Asiatis dan Australis, seperti kera (Asiatis) dan kuskus (Australis). Berikut beberapa hewan tipe peralihan yang ditemukan di wilayah tersebut:

- Mamalia yang meliputi anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.
- Reptilia, seperti biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
- Amfibi, seperti katak terbang, katak air dan katak pohon.
- Berbagai macam burung, seperti maleo, kakatua, nuri, merpati, burung dewata, dan angsa.

Selain fauna yang disebutkan di atas, terdapat juga fauna langka di wilayah peralihan, seperti anoa, komodo, dan burung maleo.

• Pembagian Fauna Menurut Weber

Weber membagi penyebaran fauna di Indonesia menjadi dua kategori utama, yaitu fauna Asiatis dan Australis, berdasarkan pada burung dan hewan menyusui. Tetapi, tidak semua jenis binatang yang digunakan sebagai dasar memiliki batas distribusi yang seragam.

Sebagai contoh, hewan melata dan kupu-kupu Asia menyebar lebih jauh ke arah timur dibandingkan dengan burung dan siput. Menurut pembagian Weber, Indonesia bagian barat dianggap sebagai wilayah fauna Asiatis, sementara wilayah tengah dan timur dianggap sebagai wilayah fauna Australis.

• Pembagian Fauna Menurut Lydekker

Lydekker menetapkan bahwa batas barat fauna Australia ditentukan oleh garis kontur yang mengikuti kedalaman laut antara 180-200 meter, terletak sekitar Paparan Sahul dan Paparan Sunda. Batas ini sama dengan yang ditetapkan oleh Wallace untuk wilayah fauna Australis. Perbedaan antara fauna Asiatis dan Australis terpisahkan oleh perairan yang luas dan dalam, mencapai kedalaman sekitar 1000 meter.

Perbedaan Fauna Asiatis dan Fauna Australis

Persebaran flora dan fauna di Indonesia (https://hewanpedia.com)

Berikut beberapa perbedaan fauna Asiatis dan Australia:

Fauna Asiatis

  • Mamalia berukuran besar
  • Hewan yang tidak memiliki kantung
  • Memiliki banyak variasi jenis kera
  • Jenis burung dengan warna yang minim
  • Memiliki beragam jenis kucing dan anjing
  • Terdapat banyak variasi jenis ikan air tawar

Fauna Australis

  • Mamalia berukuran kecil
  • Terdapat hewan yang memiliki kantung.
  • Tidak ada kera
  • Jenis burung dengan warna beragam
  • Tidak ada keberadaan kucing liar dan anjing
  • Jumlah jenis ikan air tawar terbatas

Persebaran flora dan fauna di Indonesia menunjukkan keberagaman. Flora di Indonesia dibagi menjadi beberapa kawasan, seperti bagian barat yang memiliki corak Asiatis, bagian timur memiliki corak Australis, dan kawasan peralihan di antara keduanya. Sementara fauna terbagi dalam kategori Wallace, Weber, dan Lydekker.