40 Kata Berakhiran Un Beserta Artinya yang Cocok untuk Pantun

Freepik
Ilustrasi, menulis pantun.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Agung
26/7/2024, 10.30 WIB

Kata berakhiran Un yang akan dijelaskan kali ini bisa dijadikan referensi. Cocok untuk Anda yang ingin membuat pantun dan jenis puisi lainnya.

Tujuannya yaitu menyusun rima yang umumnya menjadi bagian dari pembuatan puisi. Terlebih pantun yang wajib bersajak a-b-a-b. Selain itu juga ada yang sajaknya a-a-a-a.

Maka dari itu, kata berakhiran Un di bawah ini bisa menjadi penunjang Anda dalam menyusun kalimat tiap bait. Lengkap dengan artinya, simak tulisan di bawah ini.

Kata Berakhiran Un dan Artinya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Berikut ini 41 kata berakhiran "un" yang cocok untuk pantun, dilansir dari lsbomuh, dan Brainly.

  1. Akun: kumpulan catatan transaksi keuangan; buku; daftar transaksi keuangan yang tersusun dalam buku besar dan yang bertalian dengan jenis harta dan kewajiban tertentu yang dimiliki atau ditanggung gugat oleh orang atau perusahaan; perkiraan.
  2. Alun: gelombang yang memanjang dan bergulung-gulung, biasanya lebih kecil daripada ombak, tetapi lebih besar daripada riak.
  3. Ampun: pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan; maaf.
  4. Anggun: apik dan berwibawa (tentang bangun, tingkah laku, gaya, dan sebagainya).
  5. Apapun: segala sesuatu; apa saja.
  6. Ayun: gerak ke depan dan ke belakang (atau ke kiri dan ke kanan) secara teratur; goyang.
  7. Bangun: bangkit; berdiri (dari duduk, tidur, dan sebagainya).
  8. Daun: bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting (biasanya hijau) sebagai alat bernapas dan mengolah zat makanan.
  9. Dukun: orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna, dan sebagainya).
  10. Dusun: kampung; desa; dukuh.
  11. Embun: titik-titik air yang jatuh dari udara (terutama pada malam hari); uap yang menjadi titik-titik air.
  12. Himpun: berhimpun; berkumpul.
  13. Imun: kebal terhadap suatu penyakit.
  14. Kalkun: unggas yang bertubuh besar dan kuat, berbulu kurik, mempunyai gelambir, bertungkai panjang yang dipelihara untuk menghasilkan daging; ayam Belanda.
  15. Kebun: sebidang tanah yang ditanami pohon musiman (buah-buahan dan sebagainya); tanah luas yang ditanami kopi, karet, dan sebagainya.
  16. Kerumun: berhimpun banyak-banyak; berkerubung.
  17. Kurun: peredaran tahun atau masa; daur; abad.
  18. Lamun: melamu: termenung sambil pikiran melayang ke mana-mana.
  19. Mentimun: tumbuhan yang menjalar, bentuk buahnya bulat panjang, berwarna hijau, hijau muda, atau kuning, dimakan mentah sebagai lalap, dibuat acar, dan sebagainya; timun.
  20. Meskipun: kata penghubung untuk menandai perlawanan makna; walaupun; sungguhpun.
  21. Namun: kata penghubung antarkalimat untuk menandai perlawanan; tetapi.
  22. Pantun: bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
  23. Penyamun: orang yang menyamun; perampok; perampas.
  24. Rimbun: berdaun dan bercabang banyak; lebat atau tebal (tentang rambut kepala); 3 banyak layarnya (tentang perahu).
  25. Rukun: yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan.
  26. Santun: halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya); sabar dan tenang; sopan; penuh rasa belas kasihan; suka menolong.
  27. Sukun: tidak bergigi (tentang gusi); tidak berbiji (untuk buah-buahan yang biasanya berbiji).
  28. Susun: kelompok atau kumpulan yang tidak berapa banyak; tumpuk.
  29. Tabayun: pemahaman; penjelasan.
  30. Tahun: masa yang lamanya dua belas bulan.
  31. Talibun: bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu) yang jumlah barisnya lebih dari 4, biasanya antara 16—20, serta mempunyai persamaan bunyi pada akhir baris (ada juga seperti pantun, dengan jumlah baris genap, seperti 6, 8, atau 12 baris).
  32. Tambun: gemuk; berisi.
  33. Tekun: rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh.
  34. Tenun: hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas, sutra, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melintang pada lungsin.
  35. Terjun: melompat turun.
  36. Tertegun: berdiri tegak (tidak bergerak, tercengang, dan sebagainya); terhenti.
  37. Timbun: tumpukan sesuatu; longgok.
  38. Tuntun: berjalan dengan memegang tangan atau menggandeng tangan orang lain; berbimbing.
  39. Turun: bergerak ke arah bawah; bergerak ke tempat yang lebih rendah daripada tempat semula.
  40. Unggun: timbunan; onggokan; tumpukan.
  41. Zaitun: tumbuhan perdu, pohonnya berwarna hijau, tumbuh di daerah Laut Tengah, Kalifornia, dipakai sebagai bahan penghasil minyak zaitun; Olea europaea.

Contoh Pantun dengan Kata Berakhiran Un

1. Pergi belanja melihat-lihat
Melihat harga langsung tertegun
Sekarang adik haruslah giat
Menjadi rajin dan juga tekun

2. Kain songket hilang delapan
Telah hilang saat menenun
Jangan ngaku anak Jantan
Kalau budi tak tau santun

3. Bila tuan ingin membuat papan
Buat saja dari kayu sukun
Bila engkau ingin jadi yang terdepan
Jangan lupa belajar dengan tekun

4. Buat saja dari kayu sukun
Untuk papan sebanyak satu lusin
Jangan lupa belajar dengan tekun
Agar dapat beasiswa kuliah di Berlin

Demikian pembahasan kata berakhiran Un yang lengkap dengan penjelasannya. Selain itu, juga ada contoh pantun sebagai bentuk penerapan.