Bisnis makanan takkan mati, selama masih ada orang yang lapar. Apalagi jika harganya terjangkau, rasanya enak, dan lokasinya asyik untuk tempat nongkrong. Selama tiga hal ini bisa terpenuhi, tempat makan akan senantiasa ramai.
Warteg Warmo, contohnya. Siapa yang tak kenal warung yang berada di pojok jalan simpang Tebet Raya dan Tebet Timur. Itulah sebab warung ini dinamai Warmo, Warung Mojok. Berdiri sekitar awal 1970an oleh kakak beradik Warsyid dan Tumuh, Warmo menjadi tempat makan sekaligus nongkrong. Semakin ramai setelah raja dangdut Rhoma Irama sering makan di warung itu.
“Dulu di sini pangkalan becak. Bapak juga narik becak, sambil buka warung kecil-kecilan. Istilahnya, tempat tongkrongan ana-anak muda dululah,” kata Khairudin, pengelola Warmo.
Selama hampir lima dekade, Warmo tetap berjualan siang dan malam, selama 24 jam tanpa hari libur. Jika usaha kuliner lain mengalami penurunan omzet di kala bulan puasa, Warteg Warmo justru mendapatkan penghasilan dua kali lipat.