Pemerintah mengecam sikap diskriminatif Uni Eropa terhadap komoditas sawit Indonesia. Ini terkait rencana pengurangan konsumsi biofuel berbasis minyak sawit. Komisi Eropa menilai 45 persen ekspansi sawit berdampak pada kehancuran hutan dan menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Menyikapi kebijakan itu, pemerintah ingin membalasnya dengan memboikot produk Uni Eropa. “Kita tidak mau didikte. Saya ulangi ya kita tidak mau didikte oleh siapa pun. Kita bangsa besar dan presiden menekankan itu,” kata Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
Rencana tersebut diamini Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurutnya, boikot Uni Eropa akan merugikan perekonomian Indonesia. Apalagi ada sekitar 15 juta orang yang bekerja di sektor sawit. “Kita dapat juga mengambil tindakan yang sama dengan mengurangi (perdagangan) dengan Eropa,” kata dia di Jakarta Jumat (22/3).