Tingginya curah hujan yang melanda beberapa kota dan kabupaten di Kalimantan Selatan dalam sepekan, menyebabkan meluapnya sungai di daerah tersebut sejak 9 Januari 2021. Wilayah Kalimantan Selatan berstatus tanggap darurat banjir per 14 Januari 2021.
Greenpeace Indonesia menduga banjir bandang melanda Kalimantan Selatan, lantaran daerah aliran sungai (DAS) telah kehilangan sekitar 304.225 hektare tutupan hutan sepanjang 2001-2019. Sebagian besar sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit.
Juru bicara kampanye hutan Greenpeace Indonesia Arie Kompas menjelaskan bahwa DAS merupakan wilayah yang seharusnya menampung air hujan di Kalimantan Selatan. Namun karena tutupan hutannya berkurang drastis, kemampuan menampung air jadi berkurang.
BPPT memberikan estimasi kerugian banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan, dan sektor apa saja yang mendapatkan dampak akibat banjir tersebut.
Penulis: Annisa Alifsha
Penyunting Visual: Febrian Muhammad