Jet tempur Korea Selatan KF-21 Boramae akan terbang perdana pada Juli 2022. Melansir dari Asia Times, jet ini telah menyelesaikan 50% program pengujian keseluruhan dan 95% semua persyaratan pengujian darat.

Pemerintah Amerika Serikat mendefinisikan KF-21 Boramae sebagai pesawat jet tempur generasi 4.5. Kemampuannya canggih karena dilengkapi radar active electronically scanned array (AESA), tautan data berkapasitas tinggi, kemampuan avionik yang ditingkatkan dan menyebarkan persenjataan canggih.  

Namun, pesawat tempur tersebut tidak memenuhi standar pesawat tempur siluman generasi kelima, seperti F-22 dan F-35. KF-21 Boramae sejajar dengan F-15E/EX Strike Eagle AS, Chengdu J-10C Cina, dan Sukhoi Su-35 Rusia.

Kehadiran KF-21 merupakan bagian upaya Seoul mengurangi ketergantungan pada senjata asing. Selain itu, Korea Selatan juga semakin memposisikan diri sebagai produsen persenjataan kelas atas. Pembeli potensialnya adalah negara yang mencari persenjataan canggih dengan biaya masuk akal. 

Korea Selatan memproduksi KF-21 dengan Indonesia. Pengembangannya memakan waktu 11 tahun. Kantor berita Yonhap melaporkan RI telah berjanji untuk menanggung 20% dari biaya proyek sebesar US$ 7,6 miliar atau sekitar Rp 113,5 triliun.

Sebelumnya, masalah pembayaran sempat mengancam keikutsertaan Indonesia dalam proyek tersebut. Namun, The Korea Herald melaporkan kedua negara telah menyelesaikan persyaratan pembayaran pada November lalu.

Dalam kesepakatan itu, Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga 2026. Sebanyak 30% dari nilai pembayaran akan berupa transfer barang. 

Seoul berencana untuk mengerahkan 40 KF-21 pada 2028, dengan 120 pada tahun 2032. Apabila target itu tercapai,  Korea Selatan menjadi negara kedelapan di dunia yang mengembangkan pesawat tempur supersonik canggih dengan teknologinya sendiri. 

Seperti apa kecanggihan KF-21 Boramae? Simak dalam video Katadata.co.id berikut ini.