Dalam sebulan terakhir, hacker Bjorka terus mencari perhatian publik Indonesia. Ia meretas berbagai lembaga dan perusahaan dan merilis pembocoran data di situs gelap. 

Data yang berhasil ia bocorkan mulai dari 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang ia dapatkan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) hingga surat-surat rahasia Presiden Indonesia.

Sebuah akun twitter yang mengatas namakan Bjorka memposting cuitan motif dirinya melakukan peretasan. Ia mengaku bahwa aksinya adalah cara yang berbeda untuk berdemo atas kebobrokan lembaga pemerintahan yang mempunyai kebijakan yang buruk.

"Ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara yang berbeda. Tidak ada yang berubah jika orang bodoh masih diberi kekuasaan yang sangat besar,” cuit akun @Bjorkanism di Twitter.

"Pemimpin tertinggi dalam teknologi seharusnya diberikan kepada yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh (red)" tambahnya.