Pemerintah menghadapi sejumlah tantangan untuk mendorong perekonomian tahun ini, mulai dari kenaikan harga minyak dunia, penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) hingga momen pemilihan kepala daerah dan persiapan pemilu 2019. Padahal, masih ada beberapa pekerjaan rumah di sisa masa 1,5 tahun ke depan pemerintahan ini, yaitu mengejar target pertumbuhan ekonomi, penyelesaian proyek-proyek infrastruktur dan menurunkan tingkat ketimpangan serta kemiskinan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, masih ada target pemerintahan Presiden Joko Widodo yang belum tercapai saat ini, seperti pertumbuhan ekonomi. Namun, itu lebih disebabkan faktor eksternal. “Sektor-sektor ekonomi itu dipengaruhi oleh kondisi global, regional maupun dalam negeri. Yang tidak bisa kita kontrol itu yang di luar,” katanya dalam wawancara khusus dengan Tim Katadata.co.id di Jakarta, Selasa (8/5) malam.

Dalam wawancara sekitar 30 menit di dalam mobil EV Shuttle dari kantor Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng menuju lokasi acara ulang tahun ke-6 Katadata di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sri Mulyani menjelaskan kondisi ekonomi yang ‘menghangat’ memasuki Tahun Politik ini  sekaligus mengklarifikasi dan menepis berbagai isu negatif soal utang luar negeri Indonesia.