ZIGI – Deddy Corbuzier hampir meninggal dunia akibat badai sitokin atau badai cytokine usai dinyatakan negatif Covid-19. Sejak awal Agustus 2021, sang pemilik podcast Close The Door ini sempat memutuskan mundur dari media sosial sampai waktu yang belum diketahui.
Terungkap bahwa Deddy Corbuzier dan keluarganya positif Covid-19. Namun usai dinyatakan negatif, mantan mentalis ini justru mengalami kondisi kritis akibat badai sitokin sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Secara mengejutkan, Deddy Corbuzier juga menyatakan bahwa dia nyaris meninggal dunia. Seperti apa kronologinya? Simak berita berikut ini.
Cerita Deddy Corbuzier Positif Covid-19 hingga Alami Badai Sitokin
Pada Minggu, 22 Agustus 2021, Deddy Corbuzier memposting klarifikasi atas keputusannya meninggalkan media sosial selama dua minggu terakhir lewat akun Instagram pribadi @mastercorbuzier. Terungkap bahwa dia sebenarnya menghilang dari sorotan karena positif Covid-19.
Tidak hanya Deddy, satu keluarganya juga dinyatakan positif. Hanya saja, kondisi kesehatan presenter kelahiran 1976 ini sempat menurun drastis hingga harus dirawat di rumah sakit, bahkan ketika sudah dinyatakan negatif Covid-19. Deddy Corbuzier ternyata mengalami badai sitokin.
“Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat, Intinya dua minggu saya break semuanya karena saya harus konsentrasi pada kesehatan saya. Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid,” tulis Deddy Corbuzier dalam unggahan terbarunya di Instagram, dikutip Zigi.id pada Minggu, 22 Agustus 2021.
Kronologi Deddy Corbuzier Hampir Meninggal Dunia
Bersamaan dengan unggahan tersebut, Deddy Corbuzier juga mengunggah podcast di channel YouTube pribadinya bersama Dr. Gunawan, sosok dokter yang menanganinya saat mengalami badai sitokin.
Deddy Corbuzier mengaku menjadi pasien Covid-19 tanpa gejala. Namun dia mengalami demam tinggi hingga 40 derajat pada minggu kedua setelah hasil tesnya sudah negatif.
Karena hasil kadar saturasi oksigen dalam tubuhnya masih 99, Deddy diperbolehkan dokter untuk perawatan dari rumah. Namun, kondisi Deddy justru semakin memburuk sehingga kembali dilarikan ke rumah sakit.
Setelah diperiksa Dr. Gunawan, kondisi paru-paru Deddy menunjukkan kerusakan yang cukup parah dan akhirnya didiagnosis mengalami badai sitokin. Menurut pengetahuannya, badai sitokin ini mampu membuat seseorang meninggal dunia.
“Dan keadaannya masuk dalam kondisi momen badai sitokin. Saya agak kaget saat dibilang badai sitokin karena setahu saya, badai sitokin ini yang membuat orang meninggal,” ungkap Deddy dalam video podcast terbarunya, pada Minggu, 22 Agustus 2021.
Deddy Corbuzier Sempat Kecewa
Deddy Corbuzier lantas sempat kecewa dengan dirinya sendiri karena harus mengalami badai sitokin. Padahal selama ini, dia menerapkan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan bergizi.
“Kondisinya pada saat itu panas, demam, badan sakit semua dan kecewa. Kecewa sekali. Sangat kecewa karena saya tidak menyangka orang seperti saya bisa seperti itu. Dengan semua yang saya lakukan, saya kecewa. Dan badai sitokin ini adalah masa kritis di mana hidup atau mati,” tandasnya.
Namun dalam postingan Instagram, Deddy Corbuzier merasa bersyukur karena pola hidup sehat itu sangat membantunya dalam masa penyembuhan.
“Yes it's a life and death situation. Hebatnya Oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini... hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yg parah,” tulis Deddy Corbuzier.
“Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen.. That's and the doctor help.. Make me pass my critical time... Life and death,” sambungnya.
Sementara itu, Deddy Corbuzier tak banyak memberi keterangan saat mengumumkan dirinya mundur dari media sosial pada awal Agustus 2021 lalu. Terungkap bahwa Deddy Corbuzier sempat dinyatakan positif Covid-19 hingga mengalami badai sitokin dan nyaris meninggal dunia. Kini, dia sudah berhasil melewati masa kritis tersebut.