ZIGI – Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal di Tol Jombang menuju Surabaya pada Kamis, 4 November 2021. Mobil Pajero yang dikendarai oleh Tubagus Joddy menabrak pembatas jalan di atas kecepatan 100 km/jam.
Ungkapan bela sungkawa pun berdatangan dari berbagai kalangan salah satunya influencer Dokter Tirta. Melalui akun Instagramnya, ia menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya pasangan artis tersebut dan berharap pihak kepolisian bisa segera melakukan investigasi.
Selain itu, Dokter Tirta turut menyinggung microsleep yang diduga dialami oleh sopir Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah. Lantas, apa sebenarnya microsleep tersebut? Benarkan hal itu menjadi penyebab sopir hilang kendali hingga akhirnya kecelakaan?
Dokter Tirta Singgung Soal Microsleep
Dokter Tirta yang selama ini dikenal vokal memberi edukasi tentang kesehatan bagi masyarakat mencatat beberapa poin di balik kejadian naas yang dialami Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah. Menurutnya, ada kemungkinan sopir mengalami microsleep yang membuat mobil melaju hilang kendali.
“Bagi oranng yang rutin menggunakan tol trans Jawa terutama Cipali sejak zaman brexit, tentu hal yang terjadi pada kecelakaan ini sangat membuat gue deg-degan. Buat lo yg mau nyetir, pelajari ini, microsleep. Materi ini sudah d jelaskan berkali-kali sejak dulu, oleh senior gue, temen sejawat gue, dan bahkan gue juga ikut jelasin” tulis Dokter Tirta dikutip dari Instagramnya, Jumat, 5 November 2021.
Ia menambahkan, area jalan tol dibangun rest area tidak lain bertujuan agar pengendara bisa istirahat sejenak untuk menghindari microsleep. Dalam analisisnya, mobil Pajero yang ditumpangi Vanessa mampu terpental hingga 30 meter kemungkinan besar disebabkan karena kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.
“Musibah ini bukan hanya takdir, tapi jadi sorotan trutama soal alesan pengemudi mengalami microsleep dan batas kecapatan maksimal apakah dilanggar / tidak,” tambah Dokter Tirta.
Dia pun berpesan bahwa ngebut hanya memotong waktu 1 jam sehingga lebih baik rehat sejenak jika capek saat berkendara. Sebab dalam sebuah perjalanan, ada keluarga yang mungkin diantar, ada keluarga yang menunggu di rumah, dan ada keluarga lain yang menggunakan jalan itu juga.
Apa Itu Microsleep?
Melansir dari Healthline, microsleep adalah sebuah kejadian yang mengacu pada berlangsungnya periode tidur seseorang selama beberapa detik di mana orang tersebut mungkin tertidur tanpa menyadarinya
Microsleep bisa terjadi di mana saja tidak hanya saat berkendara seperti di tempat kerja, sekolah, atau bahkan saat menonton TV. Dalam kasus mengendarai kendaraan, jelas microsleep menjadi satu hal yang sangat berbahaya. Lantas apa penyebab microsleep?
Kejadian microsleep saat berkendara dan aktivitas lainnya bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi antara lain:
- Kantuk karena gangguan tidur seperti insomnia
- Gangguan tidur apnea obstruktif
- Narkolepsi (gangguan yang menyebabkan kantuk luar biasa)
Biasanya, gejala microsleep ditandai dengan beberapa kejadian salah satunya adalah mata yang tiba-tiba tertutup tanpa di sadari. Akibatnya, seseorang tidak bisa menanggapi informasi, tatapannya kosong, kepala tertunduk, terkejut saat tiba-tiba bangun, dan tidak dapat mengingat selama satu atau dua menit terakhir.
Cara Mengatasi Microsleep
Untuk mengobati dan mencegah episode microsleep, hal paling penting yang perlu kamu lakukan adalah dengan cukup tidur di malam hari. Menurut penelitian, waktu tidur yang sehat bagi orang dewasa berkisar antara tujuh hingga sembilan jam.
Nah, buat kamu yang selama ini susah tidur, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur, meliputi:
- Menghindari kafein dan cairan sebelum tidur, terutama alkohol jika sudah lelah
- Mematikan lampu atau suara di sekitarmu
- Menghindari aktivitas yang merangsang sebelum tidur
- Menjaga kamar tidur pada suhu yang nyaman
Sementara itu khusus ketika kamu mengemudikan sebuah kendaraan, kamu harus selalu memastikan kondisi tubuh fit agar bisa menghindari microsleep. Selain itu, bisa juga kamu membawa pendamping agar bisa saling bergantian mengemudi saat tubuh mulai lelah.
Menurut AAA Foundation for Traffic Safety, diperkirakan 16,5 persen kecelakaan fatal di jalan raya melibatkan pengemudi yang mengantuk. Oleh sebab itu, microsleep bisa saja datang kapan saja, di mana saja, terutama saat kamu kurang tidur. Biar kita bisa menghindari bahayanya microsleep, yuk jaga pola tidur sehat kita.